"Di sisi lain, mereka dengan sengaja menghapus (bagian pernyataan, red) bahwa Muslim tidak pernah membalas dendam atas ketidakadilan terhadap mereka di masa lalu," kata Mahathir.
"Bahkan seruan saya bahwa orang Prancis harus menjelaskan perlunya menasehati rakyatnya agar peka dan menghormati kepercayaan orang lain pun diabaikan," pungkasnya.
Mantan perdana Menteri itu mengatakan bahwa semua yang dipromosikan mengenai reaksi tulisannya itu membangkitkan kebencian Prancis terhadap umat Muslim.***