Baca Juga: Status Aktivitas Gunung Merapi 'Waspada' Radius 3 Km Diminta Dikosongkan
Baca Juga: Pasca Gempa Turki, Begini Langkah Erdogan, Simak Ulasannya Berikut Ini
Selanjutnya, Mathahir juga mengatakan bahwa orang Prancis juga harus mengerti dan menghagai perasaan orang lain.
"Karena perputaran dan keluar dari konteks oleh orang-orang yang mengambil postingan saya, laporan dibuat terhadap saya dan saya dituduh mempromosikan kekerasan dan lain-lain di Facebook dan Twitter," katanya.
Facebook dan Twitter meminta kepada administrator akun Facebook dan Twitter untuk menghapus unggahan tersebut meskipun Mahathir berupaya menjelaskan konteks tulisannya. Dan kini, unggahan mantan perdana menteri tersebut telah dihapus.
"Tidak ada yang dapat saya lakukan dengan keputusan FB dan Twitter untuk menghapus posting saya. Menurut saya, karena mereka adalah penyedia kebebasan berbicara, setidaknya mereka harus mengizinkan saya untuk menjelaskan dan mempertahankan posisi saya," katanya
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Sebagian Besar Wilayah Indonesia di Bawah 100
Baca Juga: 'Maskne' Istilah Baru Masalah Jerawat Karena Penggunaan Masker. Bagaimana Penjelasan Selengkapnya?
Namun, ia juga sempat mengungkakan rasa kecewanya sebab postingan tersebut dihapus lalu mengaitkannya menggunakan kebebasan berbicara.
Ia menganggap bahwa itulah kebebasan berbicara bagi mereka. Di satu sisi, mereka membela orang-orang yang memilih untuk menampilkan karikatur Nabi Muhammad S.A.W. dan berharap semua Muslim menelannya atas nama kebebasan berbicara dan berekspresi.