Ancaman Al Qaeda Kepada Presiden Prancis Macron, Pembunuhan? Inilah Faktanya

- 3 November 2020, 18:35 WIB
ilustrasi pembunuhan/pexels
ilustrasi pembunuhan/pexels /

LINGKAR MADIUN- Kontroversi yang dilakukan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, kali ini datang dari suatu organisasi paramiliter fundamentalis Islam Sunni, Al-Qaeda.

Salah satu tujuan utama mereka adalah mengurangi pengaruh luar terhadap kepentingan Islam. Al-Qaeda mengancam Macron dan menyerukan ke pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad SAW.

Hal tersebut ia suarakan karena Macron sebelumnya telah memberi pernyataan yang menyinggung Islam. "Membunuh siapa pun yang menghina Nabi (Muhammad) adalah hak setiap Muslim," kata kelompok jihadis yang berakronim Prancis AQMI ini dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (3/11/2020). 

Baca Juga: Presiden Turki Diserang Nitezen Setelah Hapus Bendera Taiwan, Pakar: Ini yang Membingungkan!

Sikap Macron yang membela penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas dasar kebebasan berbicara dan berekspresi, telah memicu kemarahan Muslim di seluruh dunia, berujung pada pemboikotan produk-produk asal Prancis.

"Boikot adalah kewajiban tapi itu tidak cukup," kata AQMI. AQMI memandang Macron sebagai orang muda yang tidak berpengalaman, dengan sedikit otak dan bersikeras menyinggung Nabi. 

Macron juga mengaitkan Islam dengan terorisme setelah adanya insiden pemenggalan seorang guru, Samuel Paty, karena menunjukkan gambar Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Segera Dirilis November, Inilah Spesifikasi Realme Narzo 20 Pro

Pada akhirnya Macron mengaku, hanya ingin mendukung kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dimiliki seluruh warga Prancis.

"Saya menyadari ini (kartun) bisa menimbulkan kemarahan (umat Islam) dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya," jelas Macron, Minggu (1/11/2020). 

Macron juga menegaskan, Prancis tidak pernah punya masalah dengan agama apa pun. Ia memastikan, semua agama bisa dipraktikkan dengan bebas di negaranya. 

Baca Juga: Berikut 5 Kiper Terbaik Sepanjang Masa, Lev Yashin Mulai Berkarier dari Hoki Es

"Semua agama ini dipraktikkan dengan bebas di negara ini. Tidak ada stigmatisasi khusus. Prancis berkomitmen menjaga perdamaian dan hidup berdampingan bersama," tuturnya. 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah