Lingkar Madiun- Amerika Serikat resmi keluar dari Perjanjian Paris sebagai langkah yang memenuhi janji bertahun-tahun Presiden Donald Trump untuk menarik AS dari pakta global untuk memerangi perubahan iklim pada Rabu, 4 November 2020.
Amerika Serikat merupakan negara penghasil gas rumah kaca terbesar kedua di dunia. Namun, hasil dari Pemilu AS yang ketat akan menentukan berapa lama AS akan keluar dari pakta global itu.
Joe Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan perjanjian penanganan perubahan iklim tersebut jika terpilih.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Keuangan Minggu ini, Pisces Patut Diperhitungkan
Baca Juga: 10 Fakta Daun Kelor, Memiliki Manfaat bagi Kesehatan dan Kecantikan
Amerika Serikat masih tetap menjadi anggota UNFCCC, badan tersebut akan siap membantu AS dalam apapun untuk bergabung kembali dengan perjanjian Paris.
Trump pertama kali mengumumkan niatnya untuk menarik AS dari pakta perubahan iklim tersebut pada Juni 2017, dengan alasan hal itu akan merusak ekonomi AS. Namun, dia tidak dapat melakukannya secara resmi sampai sekarang karena sejumlah persyaratan dari kesepakatan itu.
Pengunduran diri tersebut menjadikan AS sebagai satu-satunya negara dari 197 negara penandatangan yang telah menarik diri dari perjanjian perubahan iklim, yang dibahas dan dicapai pada 2015.
Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Akan Tuntut Siapa Saja yang Mengatakan Dirinya Overstay di Arab Saudi