Lingkar Madiun – Vietnam tengah bersiap menghadapi Topan Vamco yang saat ini bergerak menuju pantai tengah negara tersebut pada hari Minggu pagi. Saat ini, jumlah korban meninggal karena Topan Vamco di Filipina naik menjadi 53 jiwa. Jumlah ini membuat Topan Vamco menjadi badai paling mematikan di Filipina tahun ini.
Badan Cuaca milik Pemerintah Vietnam mengumumkan pada hari Sabtu, 14 November 2020, bahwa dengan kecepatan angin hingga 165 kilometer per jam, Topan Vamco diperkirakan akan mencapai pantai Vietnam, dari provinsi Ha Tinh hingga provinsi Quang Ngai.
Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, memperingatkan provinsi-provinsi di jalur yang diperkirakan akan dilalui Topan Vamco untuk bersiap menghadapi dampaknya.
Baca Juga: Lama Bungkam, Cina Akhirnya Ucapkan Selamat kepada Joe Biden
Baca Juga: Serangan di Jeddah saat Hari Peringatan, Prancis: Pengecut
"Ini adalah topan yang sangat kuat," ujar Perdana Menteri Phuc, dkutip Lingkar Madiun dari Reuters pada hari Sabtu, 14 November 2020.
Sejumlah provinsi yang diperkirakan terdampak telah berencana untuk mengevakuasi 468.000 orang pada akhir Sabtu pekan ini, seperti yang dikutip media pemerintah tentang pernyataan otoritas manajemen bencana milik Pemerintah Vietnam.
Wilayah Vietnam memang rentan terjadi badai dan banjir yang berbahaya karena garis pantainya yang panjang.
Baca Juga: Start-Up Bioteknologi Singapura Produksi Susu tanpa Hewan