Start-Up Bioteknologi Singapura Produksi Susu tanpa Hewan

- 9 November 2020, 14:22 WIB
Ilustrasi susu
Ilustrasi susu /Pexels

Lingkar Madiun – TurtleTree Labs berhasil produksi susu tanpa melibatkan hewan. TurtleTree Labs adalah sebuah start-up di bidang bioteknologi asal Singapura yang berupaya untuk membuat susu yang ramah lingkungan. TurtleTree Labs ini merupakan perusahaan rintisan pertama di dunia yang tidak ingin melibatkan mamalia dalam menghasilkan susu.

TurtleTree Labs memilih metode berbasis sel untuk menciptakan susu yang dibuat di laboratorium. Metode ini dipercaya bisa menghasilkan susu dengan rasa dan komposisi yang sama sepeerti susu alami pada umumnya.

Baca Juga: 8 Manfaat Santan Kelapa untuk Kesehatan, dari Antibakteri hingga Cegah Diabetes

Baca Juga: Makan Alpukat Setiap Hari? Ini yang Akan Terjadi pada Tubuhmu Menurut Pendapat Ahli

Max Rye, Kepala Strategi TurtleTree Labs, mengatakan bahwa perusahaan ini berkomitmen untuk menyediakan makanan dalam bentuk susu dan produk olahan susu tanpa harus merusak planet ini.

“Saat ini, peternakan sapi menyumbang 37 persen emisi metana global. Kami juga memahami bahwa berternak itu membutuhkan tanah dan banyak sumber daya lainnya. Bagaimana bisa kita terus memberi makan orang tanpa menghasilkan karbon? Dalam jangka panjang, kami ingin menyediakan pangan untuk dunia secara bertahap. Dan di sini, di Singapura, ketahanan pangan merupakan masalah besar, jadi bagaimana kita akan mengatasinya?” ujar Max Rye dikiutip Lingkar Madiun dari CNA pada hari Senin, 9 November 2020.

Baca Juga: Seni Food Plating, 3 Tips Mudah Belajar Menghias Makanan bagi Pemula

Selain tidak melibatkan hewan, produk dari TurtleTree Labs ini pun terjamin kebersihannya karena seluruh proses pembuatan susu dilakukan di dalam laboratorium.

"Kami dapat mengisolasi sel langsung dari ASI yang baru diperah. Banyak orang mungkin tidak mengetahui hal ini, tetapi ketika seorang ibu memeras ASI, dalam beberapa jam pertama, masih ada sel-sel hidup di dalam susu itu. Kami dapat mengisolasi sel-sel ini dan menumbuhkannya menjadi jumlah yang besar. Selanjutnya, kami menempatkan sel-sel ini ke dalam lingkungan yang mirip dengan yang ada di kelenjar susu pada sapi atau payudara manusia. Sel-sel tersebut akan diubah di media laktasi ini, dan hasil akhirnya adalah cairan susu,” kata Lin Fengru, Chief Executive Officer (CEO) dari TurtleTree Labs.

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x