LINGKAR MADIUN – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyiapkan Komite Etika Berinternet untuk mewujudkan situasi ruang digital yang beradab dan sesuai etika.
Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat menghadiri konferensi pers yang digelar secara daring pada hari Jumat, 26 Februari 2021.
Baca Juga: Cegah Korupsi Dana Vaksin COVID-19, Menteri BUMN dan Menkes Kunjungi KPK
Baca Juga: Menkes: Penyimpanan Rantai Dingin Jadi Hambatan Distribusi Vaksin COVID-19 di Sejumlah Daerah
Johnny mengungkapkan pembetukan Komite Etika Berinternet ini telah sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi)
"Presiden beberapa waktu lalu memberikan arahan agar ruang digital Indonesia bersih, sehat, beretika, sopan santun, produktif , dan mampu memberikan rasa keadilan bagi masyarakat,” tutur Johnny.
Baca Juga: Dikenal sebagai Superfood, Ternyata Ini 10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Karena Terlalu Banyak Konsumsi Buah? Simak Ulasan Berikut
Dia pun melanjutkan, “Arahan ini sangat relevan karena peningkatan penggunaan internet di Indonesia sangat masif."
Johnny menjelaskan bahwa Komite Etika Berinternet nantinya bertugas untuk merumuskan panduan praktis mengenai budaya dan etika baik dalam penggunaan internet maupun media sosial.
Baca Juga: Menristek Restui Unair Garap Vaksin Merah Putih
Baca Juga: Dikenal sebagai Superfood, Ternyata Ini 10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Karena Terlalu Banyak Konsumsi Buah? Simak Ulasan Berikut
Panduan tersebut akan dibuat sesuai dengan asas kejujuran, kebajikan, penghargaan, kesantunan, serta menghormati privasi, individu, dan data pribadi milik orang lain.
Dengan adanya panduan praktis dari Komite Etika Berinternet, masyarakat diharapkan mampu meningkatkan kemampuan literasi digital terkait penggunaan instrumen digital dan cara menanggapi informasi.
Baca Juga: Dikenal sebagai Superfood, Ternyata Ini 10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Karena Terlalu Banyak Konsumsi Buah? Simak Ulasan Berikut
Komite Etika Berinternet akan melaksanakan fungsinya dengan melakukan kolaborasi bersama Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.
Rencananya, Komite Etika Berinternet ini terdiri dari anggota Kominfo, kementerian dan lembaga terkait, akademisi, pegiat literasi digital, tokoh masyarakat, tokoh agama, pelaku dunia usaha, kelompok kepemudaan, dan sejumlah pemangku kepentingan terkait komite ini.
Baca Juga: Gempa Susulan, Mensos Risma dan Rombongan Lari Berhamburan
Baca Juga: Dikenal sebagai Superfood, Ternyata Ini 10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Karena Terlalu Banyak Konsumsi Buah? Simak Ulasan Berikut
Kemenkominfo memutuskan untuk membentuk Komite Etika Berinternet setelah sebuah survei dari salah satu perusahaan besar di bidang teknologi mengumumkan skor keberadaban di ruang digital.
Pengambilan skor keberadaban di ruang digital ini didasari sejumlah faktor, seperti level penyebaran hoaks, persekusi di dunia maya, dan tingkat ujaran kebencian.
Baca Juga: Dikenal sebagai Superfood, Ternyata Ini 10 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan
Baca Juga: Diabetes Tipe 2 Karena Terlalu Banyak Konsumsi Buah? Simak Ulasan Berikut
Sayangnya, skor untuk Indonesia terbilang rendah. Pasalnya, dari 32 negara yang terpilih sebagai subjek survei, Indonesia mendapat peringkat 29.***