Untuk itu, Moeldoko mengaku pemerintah akan membuat definisi ulang kematian akibat Covid-19. Atas pernyataan Moeldoko itu, Ganjar mengamininya.
Politisi PDIP ini membenarkan, kasus seperti ini pernah terjadi di wilayah yang dipimpinnya.
Ada orang yang divonis positif Covid-19, padahal hasil tesnya belum keluar. Setelah meninggal, hasilnya menunjukkan negatif.
"Ini kan kasihan. Ini contoh-contoh agar kita bisa memperbaiki hal ini," tuturnya.
Kini setiap ada pasien yang meninggal di RS, dokter harus memberikan catatan data kematian.
Data itu akan diverifikasi sebelum akhirnya ditentukan Covid-19 atau bukan.
Minusnya, penerapan sistem itu akan menimbulkan keterlambatan data angka kematian.
"Itu lebih baik daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tegas Ganjar.
Pernyataan ini membuat kalangan dokter protes. Baik di dunia maya maupun dunia nyata, para dokter ramai-ramai menyentil Moeldoko.
Dikutip dari Pikiran Rakyat pada artikel "Dokter Ramai-ramai Serang Eks Panglima TNI Moeldoko, 'Tudingannya Berbagaya, Apalagi Pejabat Negara" dengan sindikasi konten dari , kalangan dokter tidak terima dengan tudingan Moeldoko dan Ganjar. Di media sosial, para dokter ramai-ramai menyampaikan protes.