Dengan utang tesebut, diharapkan pemerintah bisa terus membantu masyarakat yang terdampak COVID-19. Masyarakat yang saat ini mendapatkan imbas dari wabah COVID-19 ini termasuk korporasi dan pelaku UMKM.
"Sehingga kami tidak hanya mampu menghadapi COVID-19, membantu komunitas bisnis dan UMKM, tapi yang paling penting untuk menjaga keamanan dan keberlangsungan fiskal kami," ujar Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani juga menggaris bawahi pentingnya hubungan kenegaraan dalam kawasan yang sama seperti Indonesia dan Australia. Hubungan negara tetangga ini berfungsi untuk saling membantu satu sama lain, terlebih di saat genting dan penuh ketidakpastian seperti sekarang.
Baca Juga: Ternyata, Telantarkan Hewan Peliharaan Bisa Kena Hukuman Pidana
"Kemitraan seperti ini tidak hanya menekankan hubungan Australia dan Indonesia yang sangat kuat, tapi juga pemahaman sebagai negara tetangga memiliki efek domino dalam pemulihan," ucapnya.
Menurut Sri Mulyani, tak ada negara yang dapat pulih secara ekonomi dan bangkit dari wabah sendirian. Diperlukan kerjasama karena pemulihan ekonomi di suatu negara akan memberikan efek domino terhadap negara lain dalam satu kawasan yang sama.
Menurut Satuan Tugas COVID-19, Indonesia telah mencatat jumlah infeksi dan kematian karena COVID-19 yang tertinggi di Asia Tenggara, dengan 448.118 kasus dan 14.836 kematian per 11 November 2020.***