Jangan Meniup Makanan dan Minuman Saat Panas, Hadist Rasulullah SAW Ini Beri Penjelasan!

1 April 2021, 17:55 WIB
Ilustrasi meniup minuman /Pexels/

LINGKAR MADIUN - Dari bangun tidur sampai tidur lagi, Islam telah memberikan pedoman, dari makan, minum, atau hal lain yang sering kita lakukan.

Kegiatan sehari-hari yang paling sering kita lakukan adalah makan dan minum. Adab kedua kegiatan tersebut telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dan patut untuk diikuti.

Di dalamnya ada anjuran dan larangan. Salah satunya perihal meniup makanan dan minuman saat panas. Meniup makanan dan minuman memiliki dampak buruk dilihat dari segi kesehatan.

Baca Juga: Ciri Wajah Orang yang Terlahir Sebagai Calon Orang Kaya dan Sukses, Biasanya Berhidung Besar dan Dahi Tinggi

Makanan dan minuman mengeluarkan uap air yang disebut H2O. Saat meniup makanan tersebut kita akan mengeluarkan karbondioksida dan CO2.

Uap air dari makanan dan minuman tersebut akan bercampur dengan karbondioksida yang dikeluarkan oleh mulut kita.

Reaksinya akan menghasilkan asam karbonat yang bersifat asam atau jika dituliskan akan menjadi H2O + CO2 + H2CO3 asam karbonat memiliki potensi untuk menyebabkan penyakit jantung. Semakin tinggi kandungan asam karbonat dalam darah semakin asam pula darah.

Baca Juga: Masa Pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021 Diperpanjang Hingga 2 April 2021, Berikut Link Pendaftarannya!

Batas kadar keasaman darah atau PH yakni 7,35-7,45. Makan dan minum dengan makanan dan minuman yang telah ditiup akan meningkatkan keasaman darah dan menyebabkan darah akan menjadi asam (PH menurun).

Seiring dengan penurunan PH darah pernapasan juga akan menjadi lebih cepat karena tubuh berusaha untuk membuat keasaman darah kembali stabil dengan cara mengurangi jumlah karbondioksida.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Vaksinasi Covid-19 Ibu Menyusui Sangat Berbahaya Bagi Kesehatan Anak? Begini Menurut IDI

Bukan hanya pernapasan yang terganggu, namun juga ginjal bekerja lebih keras mengatasi hal tersebut. Ginjal akan mengeluarkan lebih banyak asam melalui urin. Namun hal itu akan sia-sia jika tubuh masih terus memproduksi asam.

Jika hal tersebut terjadi terus menerus dan dalam jangka panjang bisa menyebabkan asma, mengantuk, mual, dan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hal tersebut juga dapat menyebabkan tekanan darah rendah, stroke bahkan dapat menyebabkan koma hingga kematian.

Dampak buruk meniup makanan dan minuman ternyata lebih dulu dijelaskan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.

“Apabila kalian minum, janganlah bernapas di dalam gelas dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan.” (HR. Bukhari)

Rasulullah SAW menyamakan bernapas dalam gelas dengan meniup minuman, Ibu Qayyim dalam Zadul Ma’ad mengatakan bahwa meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulut orang yang meniup, sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum, terutama ketika terjadi bau mulut.

Baca Juga: Patut Waspada, 5 Hal Jin Ingin Berbicara Dengan Kamu, Salah Satunya Merasa Diajak Ke suatu Tempat

Imam Nawawi juga menjelaskan:

“Larangan bernapas di dalam gelas ketika minum termasuk adab. Karena dikhawatirkan akan mengotori air minum atau ada sesuatu yang jatuh dari mulut atau dari hidung atau semacamnya.”

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah makan makanan yang panas, hal tersebut sebagaimana dijelaskan dalam hadist.

Dari Abu Hurairah berkata:

“Pada suatu hari Nabi SAW dihidangkan sebuah makanan yang masih panas, lalu beliau berkata, tidak akan masuk ke dalam perutku makanan yang panas sejak saat ini dan sebelumnya.” (HR. Al-Baihaqi).

Baca Juga: Pemerintah Tolak Hasil KLB Demokrat Kubu Moeldoko, AHY : Momentum Untuk Meningkatkan Kesolidan Antar Kader

Pendapat lain mengenai hal ini adalah meniup makanan dan minuman dimakruhkan tidak sampai haram apalagi mengharamkan makanan yang sudah dibuat dengan senang hati.

Imam Nawawai menjelaskan bahwa makanan dan minuman yang ditiup menjadi makruh meniup makanan dan minuman ditakutkan rasanya akan berubah karena bau mulut dan tentu bisa mengganggu rasa asli dari makanan yang disajikan.

“Nabi melarang meniup makanan dan minuman, maka makruh hukumnya karena dapat mengubah aroma air (makanan). Nabi juga melarang meniup makanan yang panas agar cepat dingin karena menandakan sifat rakus dan kurang sabar.”

Hilangnya keberkahan saat meniup makanan juga dibenarkan melalui hadist Rasulullah SAW.

“Dinginkanlah makanan, sesungguhnya yang panas-panas tidak ada berkahnya.” (HR. Hakim dan Dailami)

Wallahu a’lam bishawab.***

 

 

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Tags

Terkini

Terpopuler