Network
LINGKAR MADIUN– Banyak orang berpikir bahwa rezeki yang diberikan Allah hanyalah makanan, minuman, harta, pakaian, maupun tempat tinggal.
Jika pemahaman tersebut dibiarkan tumbuh, tentu akan berakibat buruk terhadap keimanan seseorang. Bisa jadi, frustrasi akan muncul jika semua hal tersebut tidak didapatkan. Na’udzu billah.
Baca Juga: Lakukan Amalan Ini Jika Ingin Mendapatkan Syafa’at Rasulullah SAW di Hari Kiamat, Simak Ulasannya
Baca Juga: Rutinkan 3 Amalan Ringan Ini untuk Memperberat Timbangan Amal Baik di Akhirat
Definisi rezeki telah dijelaskan oleh Syekh Nawawi al-Jawi dalam Qatru Al-Ghais fi Syarh Masail Abi Laits, Indonesia: Darul Ihya, hal. 4 sebagai berikut.
“Rezeki tidak terbatas pada makanan dan minuman, akan tetapi segala sesuatu yang bermanfaat bagi hayawan (makhluk bernyawa) termasuk makanan, minuman, pakaian, dan sebagainya. Rezeki yang paling utama adalah at-taufiq (pertolongan Allah) kepada ketaatan.”
Kemudian, Syekh Nawawi menyebutkan bahwa rezeki dibagi menjadi dua, yakni rezeki lahir dan rezeki batin.
Baca Juga: Lakukan Amalan Ini Jika Ingin Mendapatkan Syafa’at Rasulullah SAW di Hari Kiamat, Simak Ulasannya
Baca Juga: Rutinkan 3 Amalan Ringan Ini untuk Memperberat Timbangan Amal Baik di Akhirat
