Jika kita mendapatkan ujian, maka anggaplah ujian tersebut sebagai cobaan untuk kita, bukan balasan atas perbuatan orang tua kita.
Sebab apabila kamu terus-menerus berpikiran semacam itu, maka setiap kali kamu mendapatkan ujian, yang ada kamu justru akan menyalahkan orang tua kamu.
Kamu menyalahkan pada seseorang yang tidak tepat, kecuali perilaku buruk tersebut lantas kamu warisi. Misalnya, orang tua memiliki kebiasaan berjudi. Kemudian, kamu setelah dewasa pun suka berjudi pula hingga menumpuknya hutang serta habislah tabungan kamu. Sehingga hidup kamu penuh dengan kesusahan.
Jika situasinya semacam itu maka bukan karmanya yang kamu warisi melainkan perilaku dari orang tua kamu, sehingga kamu pun akan menerima ganjaran atas sesuatu yang akan kamu lakukan sendiri.
Maka akan sangat penting untuk memilah dan memilih pelajaran apa-apa hal baik yang dapat kamu warisi dari orang tua, maka warisilah. Sebaliknya, apa-apa hal kurang baik yang dapat kita lihat dari orang tua maka jauhilah serta jadikanlah pelajaran untu kamu.
Kita sebagai manusia tetap diberikan pilihan serta tetap bisa memilih akan menjadi orang seperti apa.
Lantas, bagaimana menurut kamu? Apakah kamu percaya bahwa seorang anak mungkin akan menanggung kesalahan orang tuanya? Semoga pembahasan ini bermanfaat serta dapat menjadi wawasan tersendiri bagi kamu ya.***