Dilarang Keluar Saat Maghrib Karena Setan Berkeliaran, Ternyata Hadis Rasulullah SAW Ini Berikan Bukti!

- 23 Maret 2021, 17:42 WIB
Ilustrasi suasana sore menjelang maghrib
Ilustrasi suasana sore menjelang maghrib /Pexels/

LINGKAR MADIUN- Setiap wilayah memiliki pantangan atau pamali masing-masing. Tiap daerah berbeda-beda pantangannya. Pamali inilah yang juga biasa digunakan oleh orang tua untuk melarang anak-anaknya.

Pamali dalam Islam disebut dengan ‘Aadah’ yang berarti sebuah kebiasaan masyarakat. Dalam kaidah Fiqih, Imam Syafi’i mengungkapkan bahwa ‘Sebuah kebiasaan akan menjadi sebuah hukum’.

Hukum yang dimaksud adalah status sebuah amalan yang terbentuk dari kebiasaan masyarakat, jika sesua dalil, maka pamali tersebut hukumnya sunah atau mubah (boleh) atau justru menjadi wajib.

Baca Juga: 4 Shio Ini Bakal Mengalami Kerugian Besar, Tidak Beruntung di Bulan April 2021 Menurut Zodiak Cina, Cek Disini

Namun, jika bertentangan dengan dalil, pamali tersebut akan berstatus haram atau pun makruh, hal tersebut dijelaskan dalam kitab Ushulul Fiqih.

Para orang tua sering melarang anaknya keluar saat maghrib, alasan dari larangan tersebut karena banyak makhluk halus berkeliaran seperti jin dan setan.

Ternyata hal tersebut bukan hanya sebagai pamali yang tidak berdasar. Di dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa jin memiliki kebiasaan berkeliaran setelah matahari tenggelam.

Baca Juga: Budidaya Salmon Penuh Antibiotik dan Merkuri, Penambahan Astaxanthin Menyebabkan Risiko Kontaminasi Meningkat

Hal tersebut sesuai dengah hadist Rasulullah SAW:

“Jika masuk awal malam atau beliau bersabda, jika kalian memasuki waktu sore maka tahanlah anak-anak kalian karena setan berkeliaran pada saat itu. Jika sudah sesaat dari awal malam, bolehlah kalian lepaskan anak-anak kalian. Tutuplah pintu-pintu dan sebutlah nama Allah karena setan tidak bisa membuka pintu yang tertutup.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Perihal pantangan tersebut, Syeikh Muhammad Arsyad Al-Banjari dalam kitabnya berjudul ‘Sabilul Muhtaddin Jilid II memberikan penjelasan bahwa anak kecil atau bayi sering menjadi korban dari gangguan jin, salah satu dari sekian banyak jin yang bisa mendatangi anak-anak adalah Ummu Sufyan dia adalah jin perempuan yang suka mengganggu anak kecil.

Baca Juga: Peringati Hari Air Dunia ke-29, Pemkab Madiun Tanam 10.000 Akar Wangi Sebagai Upaya Cegah Bencana

Untuk menghindari gangguan jin tersebut dalam Islam dilakukan aqiqah pada anak-anak yang baru lahir. Perintah melarang anak-anak berkeliaran saat matahari terbenam berlaku hingga berlalunya permulaan Isya’.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW:

“Jangan lepaskan hewan-hewan ternak dan anak-anak kalian ketika matahari terbenam sampai berlalunya awal Isya’ karena para setan berkeliaran antara waktu terbenamnya matahari sampai waktunya awal Isya.” (HR. Muslim)

Larangan untuk keluar saat maghrib juga dijelaskan secara ilmiah dalam buku berjudul The Science of Shalat’ dijelaskan pada saat maghrib, spektrum warna alam berubah menjadi warna kemerahan, cahaya tersebut berupa gelombang elektromagnetik yang tiap warnanya berbeda energi, frekuensi, dan panjang gelombang.

Baca Juga: Vaksinasi di Bulan Ramadhan, MUI : Tidak Membatalkan Puasa dan Hukumnya Boleh!

Spektrum yang berwarna kemerahan sama dengan frekuensi jin dan iblis, mereka akan bertambah kuat karena gelombangnya sama dengan alam.

Selain itu adanya tumbang tindih gelombang membuat penglihatan kurang tajam.Oleh karena itu, berkendara juga tidak dianjurkan saat maghrib.

Duduk disamping, didepan atau ditengah pintu adalah semua pamali yang sering kita dengar, jika dilakukan lambat laun rezeki akan berkurang.

Ternyata pamali ini berkaitan dengan tamu,pasalnya tamu akan leluasa datang jika tidak ada penghalang di dekat pintu. Saat pemilik rumah duduk di depan pintu, tamu akan segan dan malu untuk masuk ke rumah.

Baca Juga: Kalahkan Persija Jakarta, PSM Makassar Puncaki Klasemen Grup B Piala Menpora 2021

Padahal tamu adalah salah satu jalan datangnya rezeki. Oleh karena itu Rasulullah menyerukan umatnya untuk memuliakan tamu. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:

Dari Abu Hurairah RA, sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia berkata baik atau diam, barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, maka hendaklah ia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Wallahu a’lam bishawab.***

 

    

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah