Baca Juga: 7 Manfaat Luar Biasa dari Daun Pepaya Bagi Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Anti Kanker
Untuk menjaga kemurniaan Al-Qur’an setiap tahun malaikat Jibril bersama Rasulullah SAW menghafal ulang ayat-ayat suci Al-Qur’an.
Bahkan ditahun terakhir menjelang wafat, Rasulullah SAW bersama malaikat Jibril mengulangi hafalannya dua kali. Barulah pembukaan pertama kali dilakukan pada masa Abu Bakar as-Siddiq.
Pembukuan tersebut atas usulan Umar bin Khattab. Pasalnya Umra khawatir atas kemurniaan Al-Qur’an, karena banyak penghafal Al-Qur’an yang mati syahid di medan perang.
Pengumpulan ayat Al-Qur’an dipimpin ole Za’id bin Tsabit dengan mengumpulkan ayat-ayat yang pernah dituliskan oleh para sahabat di berbagai media. Hasilnya Al-Qur’an yang telah disatukan menjadi buku dan simpan oleh Abu Bakar hingga ia meninggal.
Setelahnya disimpan oleh Umar dan diteruskan oleh anaknya yang bernama Hafsah. Al-Qur’an pertama kali didistribusikan pada masa khalifah Usman bin Affan, hal tersebut terjadi karena Islam sudah tersebar luas sampai ke Iran.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini 24 Maret 2021, Akan Ada Hambatan Tidak Terhindarkan Dalam Pekerjaanmu
Setelah itu pengadaan dan pendistribusian Al-Qur’an kembali dilanjutkan oleh Huzaifah bin Yaman. Tulisan Al-Qur’an pertama di zaman Rasulullah SAW sangat berbeda dengan Al-Qur’an yang kita baca hari ini.
Al-Quran tersebut ternyata masih ada sampai sekarang, tepatnya tersimpan di perpustakaan negara Berlin di Jerman. Dari hasil penelitian, tujuh lembar Al-Qur’an yang tersimpan di perpustakaan tersebut asli merupakan yang tertua di dunia.
Dari uji coba laboratorium, Al-Qur’an tersebut ditulis tangan pada periode 606-652 M. Hal tersebut menandakan bahwa lembaran Al-Qur’an tersebut dibuat ketika Rasulullah SAW masih hidup, karena Nabi SAW wafat pada tahun 632 M.