LINGKAR MADIUN - Setiap tanggal 8 dan 9 Dzulhijjah umat Islam disunnahkan untuk berpuasa. Secara historis puasa ini berkaitan dengan peristiwa yang dialami nabi Ibrahim as.
Beliau bermimpi diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya yaitu nabi Ismail as.
Pada tanggal 8 Dzulhijjah nabi Ibrahim merenungkan mimpinya, apakah mimpinya tersebut benar-benar dari Allah SWT. Dengan kata lain hari tarwiyah disebut juga hari merenung.
Kemudian, pada malam 9 Dzulhijjah, nabi Ibrahim mengalami mimpi yang sama. Maka dari itu, nabi Ibrahim as merasa yakin bahwa perintah tersebut datang dari Allah SWT.
Pada tanggal 9 Dzulhijjah disebut hari Arafah yang artinya hari mengetahui.
Berikut keistimewaan puasa Arafah dan tarwiyah:
Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah Saw bersabda: "Tiada hari-hari yang lebih disukai Allah seseorang yang beramal pada hari-hari selain bulan ini, yakni 10 hari awal Dzulhijjah. Para sahabat bertanya, "Ya Rasul, sekalipun jihad fi sabilillah?" Jawabnya, "Ya, kecuali seseorang pergi dengan membawa semua hartanya dan pulang dengan tangan hampa." (HR. Bukhari).