LINGKAR MADIUN-Kita sangat sadar betul bahwasannya manusia tidak akan pernah luput dari salah dan dosa.
Meski sering terjerumus dalam dosa yang sama, akan tetapi Allah dengan Maha Pengasih-Nya akan terus membuka pintu ampunan bagi siapapun yang mau bertobat dari segala kesalahan.
Baca Juga: Xi Jinping Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Eric Chu Sebagai Pemimpin Partai Kuomintang Taiwan
Allah lebih sayang kepada hamba-Nya yang mau bertaubat dan mengakui kesalahan, dibanding dengan seorang hamba yang merasa tidak pernah punya salah dan selalu benar.
Rasulullah SAW pun sering mengingatkan kepada kita semua supaya menjauhi hal-hal kecil yang tampak biasa, akan tetapi justru malah bisa menyebabkan Allah murka dengan hal tersebut.
Hal tersebut sebagaimana yang pernah diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW menyampaikan 3 hal yang membuat Allah Allah ridha kepada kita dan 3 hal yang membuat Allah murka kepada kita.
3 hal yang membuat Allah ridha kepada kita diantaranya adalah: beribadah kepada Allah, tidak menyekutukan Allah dan berpegang teguh dengan agama Allah.
Sedangkan 3 hal yang bisa membuat Allah murka kepada kita, diantaranya:
1. Banyak Berprasangka
Seperti yang kita ketahui, berprasangka umumnya menjurus pada kejelekan sehingga akan memunculkan hal-hal yang tidak seharusnya terjadi.
Apalagi di era yang serba modern seperti ini, banyak sekali kita jumpai di media sosial atau bahkan di media-media lain yang menyebarkan berita kebohongan.
Yang lebih parah lagi adalah tak sedikit dari kaum muslimin yang justru ikut menyebarluaskan berita kebohongan tanpa mengetahui kebenarannya terlebih dahulu.
Allah SWT berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka karena sebagian dari prasangka itu dosa.” (QS. Al-Hujurat: 12)
Dari ayat tersebut seolah-olah Allah ingin menyampaikan kepada semua hamba-Nya untuk menjauhi berprasangka apabila belum mengetahui kebenaran dari suatu permasalahan.
Jika kita belum mampu berbuat, lebih baik diam dan serahkan semuanya kepada Allah SWT, Insya Allah dengan begitu Allah tidak akan menurunkan murkanya kepada kita.
2. Meminta-minta
Meminta-minta juga termasuk salah satu perbuatan yang sangat dibenci Allah SWT karena seorang muslim yang taat tidak akan menghinakan dirinya dengan cara meminta-minta.
Allah SWT telah membekali kita dengan akal dan kekuatan, maka gunakanlah akal dan juga kekuatan kita untuk mencari rezeki yang telah Allah sediakan untuk kita semuanya.
Baca Juga: Pfizer dan BioNTech Mengklaim Vaksin COVID-19 Buatan Mereka Aman untuk Anak-anak
Rasulullah SAW bersabda:
“Tidaklah perbuatan meminta-minta ditekuni oleh seseorang kecuali dia akan berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada sekerat daging pun di wajahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Mungkin meminta-minta yang ada dalam benak kita hanyalah seorang yang meminta atau mengemis kepada orang lain untuk dikasihani, padahal kalau kita mau mengkaji lebih dalam lebih daripada itu.
Perilaku kita yang gemar memberitahu kebutuhan kita kepada orang lain juga termasuk salah satu meminta-minta. Hal yang sering kita jumpai adalah meminta ditraktir teman yang baru saja mendapatkan prestasi misalnya, meminta oleh-oleh kepada kawan atau saudara yang sedang bepergian dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, mulailah sekarang untuk mengurangi meminta-minta, berharap mendapatkan sesuatu dari belas kasih orang lain apabila kita mampu mengerjakan dan mendapatkannya sendiri.
3. Menyiakan Harta (Boros)
Mungkin ada sebagian dari kita yang diberikan kenikmatan lebih yang berupa materi atau harta kekayaan dari Allah SWT. Atas kenikmatan itu hendaknya kita sadar dan selalu bersyukur kepada sang pencipta.
Perbuatan menyiakan harta termasuk dalam golongan manusia yang kurang bersyukur atas nikmat Allah SWT. Padahal kita semua tahu Allah SWT sudah menjelaskan dalam firman-nya:
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah jika kamu beribadah kepada-Nya.”(QS. An-Nahl: 114)
Semoga Allah SWT selalu mengampuni dan menahan murkanya kepada kita semua. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.
Wallahu a’lam bishawab.***