Memaknai Sejarah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 28 Oktober 2020, 22:18 WIB
ilustrasi Maulid Nabi Muhammad.*
ilustrasi Maulid Nabi Muhammad.* /pixabay.com / matponjot

Selain itu, Sultan Shalahuddin tetap mempertahankan perayaan Maulid Nabi dan membersihkan perayaan-perayaan lain yang tak sesuai akidah ahlus sunnah.

Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Juventus vs Barcelona: Ronaldo Absen, Barca Diunggulkan Menang

Dalam hal ini ada proses kompromi beberapa teori hasil dari beberapa teori sejarah sebelumnya tanpa harus ada pertentangan. Maulid Nabi ini mulanya diadakan Dinasti Ubaid di Mesir.

Perayaan Maulid Nabi tersebut satu di antara sekian banyak perayaan yang dilakukan tak lebih untuk membangun citra dan juga mendapatkan dukungan rakyat Mesir. Sebab itu dilakukan secara terpaksa oleh Syiah Ubaidiyah yang sebelumnya dihancurkan oleh kaum Muslimin Tunisia.

Dengan kedatangan Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi menguasai Mesir ini merupakan berkah bagi kaum Muslimin. Shalahuddin berjuang kera agar haluan akidah rakyat Mesir kembali ke pangkuan ahlus sunnah, dengan pendekatan-pendekatan kultural.

Baca Juga: Kumpulan Quotes dan Ucapan Selamat untuk Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kala itu pelaksanaan Maulid Nabi di Mesir mengundang ketertarikan Gubernur Irbil, Irak Muzhaffar Kukabri, hingga Sultan Shalahuddin menikahkan seorang laki-laki dengan saudara perempuannya Rabiah Khatun bintu Ayyub.

Kemudian kebutuhan peringatan Maulid Nabi ini pula dirasakan mendesak, ketika kam Muslimin mengalami kelemahan dan kelelahan akibat perang terus-menerus menghadapi kaum Salibis Eropa.

Kala itu, Sultan Shalahuddin memanfaatkan momen peringatan Maulid Nabi untuk mengingatkan kembali para kaum Muslimin terhadap jejak-jejak sejarah Rasulullah SAW.

Baca Juga: Kritik Harga Vaksin Indonesia, Fadli Zon Pertanyakan Keampuhannya

Halaman:

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Potensi Bisnis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x