Pakai Kostum Joker, Pria Ini Brutal Tusuk dan Serang Penumpang Kereta Tokyo

- 3 November 2021, 19:20 WIB
Pria yang berpakaian sebagai Joker dan melakukan serangan di kereta komuter Tokyo menyebut ingin mendapat hukuman mati.
Pria yang berpakaian sebagai Joker dan melakukan serangan di kereta komuter Tokyo menyebut ingin mendapat hukuman mati. /Kyodo/via REUTERS

LINGKAR MADIUN –Seorang gelandangan yang mengagumi tokoh penjahat Joker dari Batman, berpakaian seperti Joker untuk melakukan serangan Halloween di kereta Tokyo.

Gelandangan itu mengaku ingin membunuh banyak orang dan merencanakan gerakannya selama berbulan-bulan seperti membeli pisau melalui Internet, hal ini disampaikan polisi dan media pada Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga: Tokyo Diguncang Gempa 5,9 SR, Warga Banjiri Stasiun dan Sibuk Hibur Diri saat Kembali Bekerja

Serangan penusukan dan pembakaran, yang secara singkat menyebabkan api berkobar di gerbong kereta.

Kejahatan ini dilakukan pada Minggu malam ketika banyak pengunjung pesta menuju ke Tokyo untuk perayaan Halloween. Hal ini pun membuat penumpang berteriak di lorong gerbong kereta dan berebut keluar jendela untuk melarikan diri.

Pria ini berhasil menyerang pria lain berusia 70-an masih dalam kondisi serius dengan luka tusuk di tubuhnya dan 16 lainnya dirawat karena luka ringan, sebagian besar menghirup asap, kata seorang juru bicara polisi.

Baca Juga: Peneliti Jepang Buktikan, Buah Ini Tingkatkan Kesehatan Jantung, Bebaskan Komplikasi dan Stroke

Kyota Hattori, 24, mengenakan pakaian warna-warni sebagai Joker, ditangkap di tempat. "Saya ingin membunuh banyak orang, saya ingin hukuman mati," Hattori pada polisi..

Menurut Kyodo News yang dikutip LINGKAR MADIUN, polisi mengatakan Hattori mengaku bahwa dia menyukai tokoh Joker, penjahat Batman.

Ditampilkan dalam rekaman video yang duduk di kursi di gerbong kereta dengan tenang merokok sebelum serangan.

Baca Juga: Ahli Psikolog di Jepang Bongkar 2 Kelemahan Orang yang Memiliki Golongan Darah A, Simak Penyebabnya

Hattori membeli pisau yang dia gunakan melalui Internet dan membawa sekitar 4 liter cairan pemantik dalam botol plastik ketika dia menuju ke Tokyo, yang diisi dengan pesta berkostum untuk Halloween, kata laporan media.

Hattori, yang mengatakan kepada penyelidik bahwa kehidupannya sedang kacau. Banyak hal yang tak berjalan baik dengan pekerjaan dan teman-temannya.

Baca Juga: Ahli Jepang Sebut Orang yang Punya Golongan Darah O Sangat Berpotensi Jadi Orang Hebat, Benarkah? Ini Faktanya

Hattori mengaku merencanakan serangan pada awal Juni ketika dia berhenti dari pekerjaannya di kota barat daya Fukuoka dan mulai pindah ke timur, tinggal selama beberapa waktu di kota-kota besar. sepanjang jalan sampai dia mencapai Tokyo sebulan yang lalu, tambah laporan itu.

Hattori memilih serangan saat Halloween karena dia tahu Tokyo akan ramai, Hattori meninggalkan hotelnya di sore hari dan naik kereta api ke distrik Shibuya yang populer di kalangan anak muda dan terkenal dengan pesta jalanan Halloween, di mana orang-orang berkostum berkumpul untuk berjalan-jalan dan minum.

Baca Juga: Parah, Anak-anak di Jepang Banyak Bunuh Diri Selama Pandemi Karena Depresi

Setelah itu, dia naik kereta api dari kota tetapi kemudian berganti ke yang lain menuju kembali dan dipenuhi orang-orang, di mana dia melakukan serangan itu, kata laporan itu.

Menteri Transportasi Tetsuo Saito mengatakan pada konferensi pers pada hari Selasa bahwa pemerintah telah mengatakan kepada perusahaan kereta api untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

"Kereta api sangat penting bagi kehidupan masyarakat, dan sangat penting untuk dapat merasa aman saat Anda mengendarainya," tambahnya.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah