“Etika. Pak @BroBillyOscar seorang senior di bisnis fnb harusnya sangat memahami betapa berharganya sebuah IP intellectual property dalam kasus ini nasi goreng dendeng lemak adalah IP yang saya buat sebagai sebuah menu masakan,”cuit Tiarbah sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com melalui akun Twitter @tiarbah.
Baca Juga: Simak! 4 Weton Ini Bisa Menjadi Jutawan Jarang Diketahui Menurut Primbon Jawa
Selain itu menggunakan nama menu makanan menjadi nama brand dinilai tidak tepat, bahkan sebagai peracik nasgor dendeng lemak Tiarbah tidak menggunakannya sebagai brand.
“Penggunaan menu makanan menjadi sebuah brand identity saya rasa tidak etis pak @BroBillyOscar bahkan saya sendiri yg meraciknya pun tidak berani memakai "nasgor dendeng lemak" untuk brand identity saya sendiri. Bapak malah terang-terangan mencaplok tanpa rasa bersalah,” kata Tiarbah.
Baca Juga: Keindahan Danau Ini yang Terkenal Cantik Ternyata Menyimpan Cerita Angker dan Mistis
Dia pun menambahkan jika pada iklan Nasgor Dendeng Lemak milik Billy mencantumkan tulisan ‘Jagoan selalu datang belakangan’ terkesan sangat tidak etis dan melukai mitra Nasgor Tiarbah.
“Masih bahasan etis ya pak @BroBillyOscar penggunaan tagline "jagoan selalu datang belakangan" selain tidak etis juga melukai bukan hanya nasgor tiarbah sebagai brand, tapi juga mitra-mitra kami yg tergabung di dalamnya. Ide aja nyomot plek-plekan, masa sih masih berani nulis jagoan,”imbuhnya.
Baca Juga: Mengejutkan! Inilah 3 Faktor Utama Terserang Penyakit Jantung, Salah Satunya Sering Menonton TV?
Menanggapi hal tersebut Billy Oscar berdalih jika penggunaan nama brand Nasgor Dendeng Lemak merupakan strategi pemasaran belaka.
Billy mencontohkan 3 brand kopi ternama yang berbeda namun mereka tidak ada yang mempermasalahkan etika.