Usia Anak Diatas 5 Tahun Masih ‘Ngompol’ Saat Malam Hari? Orang Tua Perlu Waspada, Simak Ulasannya

24 Desember 2020, 21:51 WIB
Ilustrasi balita. /pexels/cottonbro

LINGKAR MADIUN- Sebagian dari orang tua di Indonesia pasti pernah mengalami anaknya yang usianya di atas lima tahun, namun masih mengompol. Apakah hal tersebut masih wajar?

Mampu mengontrol berkemih saat sadar dan tidur menjadi salah satu bagian dari proses tumbuh kembang anak dan hal tersebut umumnya dicapai oleh anak saat usianya lima tahun.

Maka, hal tersebut dapat dikatakan, jika usia dari sang anak lebih dari lima tahun, namun anak tersebut masih belum bisa berkemih mandiri saat tidur di malam hari, maka orang tua perlu waspada jika anak mengalami enuresis. 

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Enuresis terjadi jika anak dengan usia lebih dari lima tahun pada malam hari masih mengompol saat tidur.

Proses berkemih saat anak bangun dan tidur adalah bagian dari proses terakhir tumbuh kembang.

Anak usia 1-2 tahun umunya baru merasakan kandung kemih penuh, diikuti kemampuan berkemih secara sadar.

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Pada saat usianya mencapai 3 tahun, anak akan mampu menahan kencing dan diatas usia empat tahun si anak mulai tidak akan mengompol pada malam hari.

Sementara jika anak tak bisa mengontrol berkemih saat terbangun pada malam hari maka disebut noktura, yang pada orang dewasa diartikan terbangun untuk berkemih dan diikuti keinginan untuk tidur kembali.

Enuresis bisa diikuti gejala berkemih lain. seperti buang air kecil terputus-putus atau nyeri saat berkemih atau tak ada gejalalain yang disebut monosimtomatik enuresis (MNE).

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Kecurigaan enuresis pada anak juga bisa diperkuat jika tidak ada kelainan saraf atau anatomi, mengompol terus terjadi atau kambuh kembali setelah enam bulan.

Hal tersebut dikarenakan produksi urin di malam hari yang seharusnya dikurangi oleh aktivitas hormon arginin vasopresin malah tidak terjadi sehingga produksi urin tetap tinggi, sementara kapasitas kandung kemih relatif kecil.

Pada 2/3 anak enuresis, kadar hormon yang bertugas menyerap kembali air di ginjal sehingga produksi urin menurun ini rendah pada malam hari.

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Penyebab lain dari hal tersebut bisa juga karena kandung kemih sensitif dan faktor lainnya seperti ketidakmampuan anak untuk bangun di malam hari saat kandung kemih penuh.

Di sis lain. riwayat keluarga dengan masalah yyang sama, konstipasi, infeksi saluran kemih, kapasitas kandung kemih yang kecil, ansietas, gangguan tidur, gangguan psikologi dan diabetes juga bisa menjadi penyebab lain dan faktor resiko.

Di Indonesia, Menurut data Perkumpulan Kontinensia Indonesia (PERKINA) tahun 2008, kasus Enuresis menunjukkan angka 2,3 persen dengan perbandingan antara laki-laki dan perempuan 2-1.

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Lalu, apa dampak enuresis pada anak?

Enuresis dapat mengakibatkan menurunnya rasa percaya diri pada anak, sehingga si anak akan menari diri dari lingkungan karena merasa minder masih mengompol.

Selain itu, si anak juga akan mengalami gangguan tidur akibat merasa tidak nyaman mengompol dan berpotensi mengalami gangguan kesehatan.

Baca Juga: Pernah Terjadi Pemidanaan Wartawan, Dewan Pers Tegaskan Tak Inginkan Kasus Serupa Terjadi

Baca Juga: Yakin Cara Dietmu Sudah Sehat? Yuk Simak Ulasan Berikut Untuk Tahu Cara Diet Yang Sehat

Perlu kamu ketahui jika enuresis terjadi pada anak dengan usia kurang dari lima tahun, maka hal tersebut masih dalam keadaan normal, namun jika terjadi pada anak dengan usia di atas lima tahun, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.*** 

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler