LINGKAR MADIUN - Mengatasi perilaku malas belajar memang tidak bisa dilakukan dengan mudah, karena harus dilihat dulu penyebab dan dampaknya.
Hal inilah yang menjadi perhatian bagi Susan Scher, seorang psikolog dari Amerika Serikat yang mempelajari penyebab dan dampaknya perilaku malas belajar.
Dilansir lingkarmadiun.pikiran-rakyat.com dari Quora Susan Scher, dijelaskan bahwa malas belajar itu tidak bisa dikategorikan sebagai hal yang buruk.
Baca Juga: Hasil Arsenal Vs Chelsea: Gol Lukaku dan James Kalahkan Arsenal, Chelsea Tempel Ketat Liverpool
Alasannya adalah dalam visi individu, belajar itu merupakan hal yang berat dan menakutkan. Selain itu, hasil akhirnya juga tidak sebaik yang dikira.
Agar malas belajar tidak menjadi kebiasaan yang berkepanjangan, berikut ini tips untuk mengatasi malas belajar melalui penyebab dan dampaknya.
1. Memang tidak memiliki keinginan untuk belajar
Hal ini sangat umum bagi beberapa orang, karena mereka sendiri tidak menemukan kesenangan, kepuasan, dan kenyamanan saat belajar.
Baca Juga: Update Skor Arsenal Vs Chelsea: Lukaku Cetak Gol Debut, The Blues Unggul 2-0 atas The Gunners
Mereka merasa belajar sangat menyusahkan dan terlalu rumit. Jadi, mereka berpikir kalau belajar itu hanya sulit saja.
Jika demikian, langkah terbaik untuk mencari kesenangan dan kepuasan saat belajar adalah dengan memberikan apresiasi setelah belajar, seperti mentraktir makan atau memberikan uang jajan.
2. Belajar hanya untuk ujian
Jangan disalahpahami, belajar untuk ujian memang bagus, namun dampaknya akan memunculkan stres dan kebingungan.
Pengalaman orang belajar untuk ujian membuat banyak pelajar merasa sangat tidak nyaman.
Baca Juga: Tretan Muslim Ikut Ikoy-ikoyan Arief Muhammad, Minta Uang Hingga 4.000 Triliun
Jadi daripada belajar hanya untuk ujian, lebih baik belajar secara simultan untuk menghindari stres.
3. Belajar karena terpaksa
Belajar karena rasa terpaksa akan menghadirkan rasa lelah hingga marah. Tentu hal yang demikian itu sangat tidak baik untuk keseimbangan belajar selanjutnya.
Agar anak tidak terpaksa dalam belajar, lebih baik berikan apresiasi kepadanya ketika sudah melakukan pembelajaran.
Baca Juga: Naudzubillah, Inilah Ciri Ahli Sedekah yang Dilempar Kedalam Neraka, Ternyata Karena Hal Ini
4. Memang bukan passion
Bagi sebagian orang, passion adalah hal yang mutlak dan sulit diubah.
Sebenarnya, passion lebih merujuk pada kepribadian yang memang menunjukkan sifat-sifat penunjangnya.
Perlu dipahami, belajar bukanlah passion, tapi belajar adalah proses dalam menapaki passion itu tadi.
Jika orang tersebut memiliki passion menggambar, maka belajar yang sesuai dengan passion-nya.
Dengan melihat fakta tersebut, orang tua harus benar-benar mengerti apa passion dari anak sehingga bisa menunjangnya dengan pembelajaran yang baik.
5. Merasa bukan passion-nya
Ketika seseorang melakukan sesuatunya yang bukan passion-nya, biasanya ia akan malas-malasan.
Baca Juga: Jangan Panik! Inilah Beberapa Tips yang Dapat Dilakukan untuk Meredakan Diare pada Balita
Apabila demikian keadaannya, maka berikan anak waktu untuk berkembang hingga ia menemukan passion-nya.
Jika passion anak tidak sesuai dengan keinginan orang tua, maka orang tua harus realistis dan menerima passion anak tersebut.
6. Pernah dimarahi orang tua karena tidak belajar
Banyak sekali orang yang malas belajar karena tidak merasa benar-benar ingin belajar.
Ada banyak faktornya, di antaranya karena disuruh orang tua, dipaksa orang tua, hingga dimarahi orang tua.
Baca Juga: Baking Soda Berpotensi Obati Diabetes, Benarkah? Simak Ulasannya Berikut Ini
Jika itu yang dialami, maka bisa menimbulkan pengalaman traumatis bagi anak, terutama saat dimarahi oleh orang tua.
Akibatnya, anak akan benci belajar dan tidak ingin belajar. Bahkan, anak akan malas belajar dan terkesan lari ketika disuruh belajar. ***