LINGKAR MADIUN- Luar biasa, sebuah studi baru menemukan bahwa menghitung mundur dapat membantu pikiran kamu meredakan rasa sakit.
Para peneliti juga menemukan bahwa menggunakan angka sebagai pengalih perhatian mental terbukti paling efektif dalam meredakan rasa sakit tak tertahankan.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu, 5 Penyebab Gangguan Ereksi yang Sering Disepelekan, Ancam Kesuburan Pria
“Hal ini jelas membutuhkan konsentrasi tingkat tinggi sehingga mengalihkan perhatian subjek secara signifikan dari sensasi rasa sakit. Bahkan, beberapa subjek kami berhasil mengurangi intensitas rasa sakit hingga 50 %,” terang ahli saraf di Ludwig-Maximilians-Universitat di Munich.
Hasil pemindaian MRI yang membagi otak menjadi 360 wilayah berbeda juga menjelaskan mengapa fokus pada penghitungan angka sangat efektif dibandingkan dengan membayangkan sesuatu yang damai.
Baca Juga: Pria Wajib Tahu, 5 Penyebab Gangguan Ereksi yang Sering Disepelekan, Ancam Kesuburan Pria
Menghitung mundur membutuhkan lebih banyak komunikasi antar area otak. Untuk mengatasi rasa sakit, otak akan menggunakan resep yang juga bekerja dengan baik dalam konteks lain.
Hal tersebut bukan pertama kalinya sebuah penelitian menguji keefektifan melakukan hitungan mundur mental untuk mencoba meredakan ketidaknyamanan.
Baca Juga: Hebat! Mahasiswa Indonesia Berhasil Deteksi Gangguan Depresi Melalui Urin
Sebuah penelitian di Jepang dari tahun 2014 mencari cara untuk mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh penyuntikan propofol anestesi dengan meminta satu set pasien untuk menghitung mundur dari angka 100 selama menjalankan prosedur.
Namun, penelitian tersebut menemukan bahwa kelompok yang berhitung dan tidak menghitung mengalami rasa sakit dengan usia menjadi faktor penentu terbesar ketika ketidaknyamanan mereka ketika diperingkat.
Baca Juga: Indonesia Ukir Prestasi Lawan COVID-19, Terbaik di ASEAN, Vaksinasi Tertinggi Kelima Dunia!
Namun, daripada kamu menjepit jari kamu di pintu lemari es, lebih baik kamu melakukan hitungan mundur dari angka 100 untuk meredakan rasa sakit.
Semoga pembahasan ini bermanfaat serta dapat menjadi tambahan wawasan kesehatan tersendiri bagi kamu ya.***