LINGKAR MADIUN – Begadang merupakan kebiasaan di negeri ini. Seperti tuntutan bisnis di kota besar kadang membuat 24 jam sehari 7 hari adalah waktu untuk bekerja.
Selain karena kesibukan, biasanya begadang dilakukan cuma-cuma oleh banyak orang Indonesia. Mereka suka kesenangan dunia malam, seperti ngopi dan nongkrong.
Padahal,jika Anda faham tidur adalah fondasi dari kesehatan mental dan fisik, performa kerja, produktivitas hingga kesuksesan karir.
Penelitian mengatakan, jika kondisi tubuh kurang istirahat, maka bisa jadi lebih berisiko mengalami banyak penyakit. Seperti serangan jantung, stroke, hingga berakibat fatal kematian.
Tidak hanya itu saja, dalam penelitian kesehatan, suka dengan begadang juga berkaitan dengan depresi.
Sehingga, mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh, kenaikan berat badan, dan tekanan darah tinggi.
Begitupun tidur malam pada jam larut hingga bisa dikatakan masuk pagi, pasti keesokan harinya akan merasa ngantuk saat sedang bekerja.
Ditambah suasana hati tidak tenang dan menjadi semakin buruk kesehariannya. Jangan salah jika kondisi itu bisa menjauhkan kita dari kesuksesan dan hanya berawal dari tidur saja.
Akibat fatal dari kurang tidur malam atau begadang adalah kemampuan ingatan akan terganggu.
Pada intinya, orang yang melakukan kebiasaan kurang tidur malam akan memiliki kualitas otak lebih lambat. Sehingga sulit untuk merespon kejadian dan kurang tanggap akan pembelajaran.
Anda jadi mudah lupa dan perhatian Anda bisa jadi juga berkurang. Dilansir dalam jurnal sleep edisi Januari 2021 menjelaskan bahwa tidur cukup bisa memulihkan kinerja sekaligus memperbaiki fungsi saraf.
Sementara itu, tidak suka tidur malam atau begadang menyebabkan stress pada otak, pemikiran kabur, dan merasa cepat lelah sekali serta sulit mengambil keputusan.
Akibat fatal ini dapat terjadi apabila kualitas tidur tidak dijaga alias suka begadang. Akibat ini sangat merugikan penderita karena akan sulit melihat sisi positif dari suatu hal.
Dr. Jill Bolte Taylor mengatakan “Ketika berhubungan dengan otak, tidur adalah segalanya.” Sebab setiap kemampuan yang kita miliki berkaitan dengan sel-sel otak yang bekerja dengan optimal.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran Rakyat dengan judul "Berapa Lama Manusia Bertahan Hidup Tanpa Tidur? Simak Efek Buruk Tidak Tidur Selama Berhari-hari".***