LINGKAR MADIUN - Pada kesempatan kali ini, ada informasi mengenai gejala salah satu virus varian omicron.
Varian Omicron telah ditemukan di setidaknya 24 negara sejauh ini, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pakar virus memperingatkan bahwa masih banyak yang tidak kita ketahui tentang versi terbaru virus, karena virus itu baru diidentifikasi pada 24 November, tetapi ada kekhawatiran bahwa jumlah mutasi yang tinggi pada varian Omicron dapat membuatnya menyebar lebih luas.
Elad Maor, MD, seorang ahli jantung yang bekerja di Tel Aviv, Israel, adalah orang Israel pertama yang dites positif untuk varian Omicron baru pada 27 November, menurut The New York Times.
Baca Juga: Bagi Lansia Jika Hal Ini Terjadi Saat anda Makan atau Minum, Para Ahli Ungkap Ada Masalah Tiroid
Maor mengatakan kepada outlet berita bahwa gejala yang dia alami setelah dites positif termasuk demam, sakit tenggorokan, dan nyeri otot.
Maor juga mengatakan dia tidak mulai merasa lebih baik sampai lima hari setelahnya, dan khawatir bahwa varian itu telah menyerangnya begitu keras meskipun dia sudah divaksinasi lengkap.
"Terlepas dari segalanya, terlepas dari vaksin dan booster, saya berada di tempat tidur selama 48 jam," kata Maor kepada The New York Times dalam sebuah wawancara telepon.
Tetapi ini masih gejala ringan dibandingkan dengan apa yang dialami beberapa orang yang terinfeksi virus.
Baca Juga: Bagi Lansia Jika Hal Ini Terjadi Saat anda Makan atau Minum, Para Ahli Ungkap Ada Masalah Tiroid
Sementara itu, Angelique Coetzee, seorang dokter Afrika Selatan dengan praktik swasta di Pretoria dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), baru-baru ini mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia telah melihat kasus Omicron yang menunjukkan gejala aneh namun ringan.
"Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," kata Coetzee.
Coetzee juga mengandung bahwa terinfeksi omicron ini tidak ada pasien yang menderita kehilangan rasa atau penciuman, yang telah menjadi gejala COVID dengan varian sebelumnya.***