4 Mitos Tentang Keaslian Madu Ini Ternyata Salah Besar, Anda Wajib Tau!

2 Januari 2022, 12:42 WIB
Ilustrasi minum madu dengan cara dr. Zaidul Akbar. /Valeria Boltneva

LINGKAR MADIUN - Madu adalah produk menyehatkan yang seringkali dijual dengan cara dioplos (dicampur) dengan bahan lain sesuai kebutuhan.

Banyak pedagang atau produk yang memberikan keterangan bahwa madu telah dioplos dengan bahan lain.

Namun, banyak juga pedagang madu nakal yang tidak memberikan keterangan bahwa madu telah dioplos.

Sehingga, beredar banyak mitos mengenai cara mengetahui madu yang asli atau tidak.

Baca Juga: Mengejutkan! Rahasia Rutin Konsumsi Madu, Ternyata Hindarkan dari Penyakit Mematikan Ini

Dikutip di laman The Healthy and Food NDTV, mereka mengatakan bahwa kandungan dan manfaat dari madu asli dan madu palsu tentu berbeda.

Jika madu asli kaya akan manfaat, madu palsu bisa menyebabkan berbagai penyakit yang membahayakan tubuh seperti diabetes dan kencing manis.  

Namun, menentukan keaslian madu kadang memerlukan ketelitian konsumen mengingat banyaknya varian madu di pasaran.

Maka dari itu, Anda perlu mengtahui beberapa fakta di balik empat mitos mengenai keaslian madu yang banyak beredar.  

Baca Juga: Bisa Dicoba! Tanpa Biaya Mahal, Cukup Andalkan Ramuan Madu, Keluhan Mata Berikut Ini Dapat Teratasi

Mitos 1: Madu Asli Tidak Akan Berubah Warna

Perubahan warna pada madu adalah hal yang biasa. Perubahan warna madu disebabkan adanya Reaksi Maillard atau reaksi pencoklatan non enzimatis yang justru bisa meningkatkan kadar antioksidan dalam madu.

Antioksidan bermanfaat sebagai penangkal radikal bebas yang bisa memicu serangan jantung, kanker, katarak, dan menurunnya fungsi ginjal.  

Mitos 2: Madu Asli Tidak Disukai Semut

Mitos yang satu ini juga tidak tepat. Faktanya, kesukaan semut akan madu sangat bergantung dengan berbagai hal, seperti umur madu, kandungan karbohidrat, hingga jenis semut yang ada di area sekitar madu.

Umumnya semut menyukai madu, bahkan sejak masih berbentuk nektar yang baru keluar dari ujung tanaman. 

Baca Juga: Mengejutkan! Tanpa Suplemen Mahal, Konsumsi Madu, Khasiatnya Libas Habis Penyakit Kronis

Saking menyukainya, lebah dan semut sering berebut untuk mengambil nektar. Walau begitu, ada beberapa kondisi madu yang tidak disukai oleh semut, salah satunya madu yang belum cukup umur.

Madu yang belum cukup umur akan mengalami fermentasi yang mana akan menghasilkan karbon dioksida yang tidak disukai semut.

Mitos 3: Madu Yang Mengkristal Merupakan Madu Palsu

Kristalisasi madu sering salah diartikan masyarakat sebagai pemalsuan madu. Padahal, kristalisasi atau penggumpalan madu justru adalah hal lumrah yang terjadi secara alami pada madu.

Madu yang mengalami kristalisasi tidak akan mengalami penurunan kualitas. Semua kandungan dalam madu akan tetap sama dan tidak berubah, kecuali warnanya.

Baca Juga: Mengejutkan! Tanpa Suplemen Mahal, Konsumsi Madu, Khasiatnya Libas Habis Penyakit Kronis

Mitos 4: Madu Asli Bisa Meletup 

Madu berasal dari cairan tanaman yang dikumpulkan oleh lebah. Secara alamiah, di dalam madu terdapat berbagai jenis ragi alami atau khamir yang berada di alam akan terbawa dalam madu.

Khamir tidak akan aktif pada madu yang memiliki masa panen cukup panjang. Sebaliknya, khamir akan aktif dan melakukan proses fermentasi pada madu yang dipanen muda. 

Hasil samping dari fermentasi madu adaah karbon dioksida yang berbentuk gas. Secara alami gas ini akan menguap di udara.

Baca Juga: Kabar Gembira, Tumbuhan Ini Nutrisinya Setara dengan Madu dan Minyak Zaitun, Ampuh Lawan Kanker

Namun, gas akan terkumpul dan menghasilkan letupan saat berada di botol yang tertutup sangat rapat. Dengan begitu, keaslian madu tidak bisa diukur dari meletup atau tidaknya.

Itu adalah 4 mitos mengenai keaslian madu yang ternyata salah besar.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler