Cerita Ketenangan Batin Burung Perkutut bagi Orang Jawa, Jadi Lambang Status Sosial yang Tinggi?

15 September 2022, 13:25 WIB
Ilustrasi burung perkutut. Menyimpan cerita ketenangan batin bagi orang Jawa hingga jadi status sosial tinggi. /YouTube/Kalam Wadi/

 

LingkarMadiun.com – Burung Perkutut merupakan sebuah burung yang melambangkan ketenangan batin bagi orang Jawa.

Apalagi bagi seorang laki-laki, perkutut bukan burung sembarangan, ia memiliki sebuah filosofi yang menjadikan lambang ketenangan batin bagi pemiliknya.

Zaman dahulu, burung perkutut melambangkan sebuah status dan derajat sosial orang tersebut.

Baca Juga: 5 Jenis Pohon yang Daunnya Aman Dikonsumsi, Nomor 4 Favorit Dijadikan Lalapan!

Dilansir LingkarMadiun.com dari Instagram @gnfi, sejak zaman dahulu, burung perkutut dipelihara oleh kalangan yang terpandang, seperti raja, bangsawan hingga priyayi.

Untuk laki-laki Jawa, pangkat dan derajat bila mereka sudah dianggap sukses meliputi.

Pertama, istri atau wanita yang akan dijadikan sosok pedamping serta lambang keindahan.

Baca Juga: Kocak! Napi Nobar Kartun Upin Ipin di Lapas, Netizen Ramai Kaitkan dengan Tokoh Big Mouse di Drakor Populer

Kedua, rumah atau wisma menyiratkan makna bahwa orang hidup harus mempunyai rumah atau tempat tinggal yang mapan.

Ketiga, keris atau curiga sebuah simbol karisma yang melambangkan kepercayaan seorang diri.

Keempat, kendaraan sebuah lambang transportasi guna memudahkan dan memperlancar perjalanan seseorang.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Hari Ini, Ponpel Penuh Haru, Acara Syukuran Mengembalikan Ingatan Al?

Kelima, burung perkutut atau kukila sebuah simbol ketentraman batin karena bentuknya yang indah dan suaranya yang bagus.

Pertama kali burung perkutut dikenal sebagai burung keramat adalah pada zaman Kerajaan Majapahit.

Ada sebuah sepasang burung perkutut yang diberi oleh Kiai Jaka Mangu dan Nyai Martengsari.

Dalam babad Galuh Mataram diceritakan bahwa Jaka Mangu merupakan putra Prabu Brawijaya.

Baca Juga: Penderita Diabetes Tanpa Suntik Insulin, Hindari Minum Ini Kadar Gula Darah Stabil Jangka Panjang

Sementara Martengsari merupakan istri Jaka Mangu, menantu Raja Majapahit. Jaka Mangu dan Martengsari dikabarkan hilang begitu saja tanpa seorang pun yang mengetahuinya.

Lalu ada sebuah pesan berupa wangsit bahwa anaknya saat ini menjelma sebagai sepasang perkutut.

Kemudian kedua burung perkutut tersebut dijadikan pusaka Keraton Majapahit yang dikeramatkan dan diberi nama Kiai Jaka Mangu dan Nyai Martengsari.

Bila di keluarga Jawa, memiliki burung perkutut di depan rumahnya itu menunjukan status sosial yang tinggi.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Tags

Terkini

Terpopuler