Network
LINGKAR MADIUN - Sudah menjadi sifat manusiawi kita untuk memiliki kepercayaan tentang kematian dalam pikiran kita. Menurut penelitian, hidung manusia mampu merasakan berbagai macam bau.
Seperti aroma yang dikembangkan oleh bahan kimia yang dikenal sebagai putresin. Inilah bahan kimia yang diproduksi tubuh ketika mulai membusuk.
Bau adalah hasil dari perilaku nekrofobik hewan selama bertahun-tahun evolusi, dan respons ini diyakini telah berevolusi setidaknya 420 jutaan tahun yang lalu.
Baca Juga: 12 Manfaat Buah Manggis bagi Kesehatan yang Harus Anda Ketahui, Salah Satunya Meningkatkan Kekebalan
Baca Juga: Apa itu Meditasi dan Apa Manfaatnya untuk Kesehatan? Simak Ulasan Selengkapnya
Hewan-hewan tersebut diyakini bereaksi terhadap bau putresin sebagai rasa bahaya dalam dua teknik yang berbeda yakni reaksi bahwa predator ada di dekatnya dan mereka merasa berada dalam bahaya.
Para peneliti melakukan tes di mana mereka telah menguji sekelompok orang yang berjalan pada jarak 80m. Mereka yang mencium bau busuk cenderung berjalan lebih cepat dari lokasi, yang membuktikan bahwa bau tersebut menimbulkan motif yang kuat untuk melarikan diri.
Baca Juga: Waspada Curah Hujan di Wilayah Indonesia Berpotensi Hujan Sedang Hingga Lebat, Simak Ulasannya
Baca Juga: 7 Langkah Meditasi untuk Meningkatkan Daya Ingat dan Dapat Menenangkan Pikiran
