Selain tidak efektif menurunkan kolesterol, juga menimbulkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan bahkan berbahaya. Beberapa di antaranya termasuk:
- Ruam
- Sembelit
- Diare
- Kantuk
- Hilang ingatan
- Gula darah tinggi
- Meningkatnya risiko terkena diabetes tipe 2
Para ahli juga mengatakan bahwa obat ini juga dikaitkan dengan efek samping yang lebih serius seperti myositis dan rhabdomyolysis, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan pada otot dan dapat menyebabkan kerusakan otot yang serius.
Baca Juga: Hadapi Udinese, Pioli Maksimalkan Strategi AC Milan
Rhabdomyolysis juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal yang dapat mengakibatkan gagal ginjal atau bahkan kematian. Banyak penelitian berbeda juga mengaitkan penggunaan statin dengan risiko kanker yang lebih tinggi.
Studi lain yang lebih baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Oncology, telah mengungkapkan bahwa statin meningkatkan risiko kanker pada orang tua dan pada orang dengan kanker prostat atau payudara.
Para peneliti percaya bahwa, karena statin meningkatkan produksi sel T tubuh (sel darah putih yang melawan infeksi), hal itu melemahkan respons kekebalan lain di dalam tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap perkembangan kanker.
Banyak orang secara keliru percaya bahwa kolesterol itu sendiri bertanggung jawab atas penyumbatan arteri yang menyebabkan penyakit jantung.
Ahli biokimia lipid terkenal di Universitas Maryland Dr. Beverly Teter, mengatakan bahwa ini disebabkan kesalahan yang dilakukan para ilmuwan beberapa tahun yang lalu.