Ahli Medis Menegaskan Bahaya Konsumsi Obat Kolesterol 'Statin' Meningkatkan Risiko Kanker dan Hilang Ingatan

- 3 Maret 2021, 18:40 WIB
Ahli Medis Menegaskan Bahaya Konsumsi Obat Kolesterol
Ahli Medis Menegaskan Bahaya Konsumsi Obat Kolesterol /Anna Shvets

LINGKAR MADIUN - Menurut statistik terbaru, para ahli medis menyatakan bahwa penyakit jantung adalah salah satu penyebab utama kematian di Amerika Serikat.

Lebih dari 610.000 orang Amerika meninggal karenanya setiap tahun. Anda juga harus tahu bahwa telah menjadi teori populer bahwa kadar kolesterol tinggi dapat berdampak negatif pada kesehatan jantung.

Jadi, untuk mengatasi hal ini, banyak orang beralih ke obat penurun kolesterol untuk menurunkan risiko penyakit jantung. Namun sayangnya, ternyata salah satu obat penurun kolesterol paling populer yaitu statin, tidak hanya tidak efektif dalam menurunkan kolesterol.

Obat ini juga menyebabkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan dan bahkan telah dikaitkan dengan kanker. Statin adalah obat yang banyak diresepkan yang digunakan untuk menurunkan LDL, atau kolesterol "jahat".

Terlepas dari tujuan utamanyauntuk menurunkan kadar kolesterol LDL, banyak penelitian menemukan statin tidak efektif dalam melakukan hal ini.

Baca Juga: Mbak You Ramalkan Kondisi Kesehatan Arya Saloka Mulai Menurun? Begini Kisahnya

Baca Juga: Presiden Prancis Macron Minta Iran Buat Gerakan yang Jelas Mengenai Kesepakatan Nuklir 2015

Sebuah studi baru-baru ini, yang diterbitkan dalam jurnal Vascular Health and Risk Management, telah menemukan bahwa statin sangat tidak efektif dalam menurunkan kadar kolesterol pada pasien penyakit jantung.

Para peneliti menemukan bahwa statin hanya mengurangi kadar kolesterol ke jumlah yang diinginkan pada 18% pasien yang diberikan, menunjukkan bahwa statin tidak efektif lebih dari 80%.

Selain tidak efektif menurunkan kolesterol, juga menimbulkan berbagai efek samping yang tidak menyenangkan bahkan berbahaya. Beberapa di antaranya termasuk:

  • Ruam
  • Sembelit
  • Diare
  • Kantuk
  • Hilang ingatan
  • Gula darah tinggi
  • Meningkatnya risiko terkena diabetes tipe 2

Para ahli juga mengatakan bahwa obat ini juga dikaitkan dengan efek samping yang lebih serius seperti myositis dan rhabdomyolysis, yaitu kondisi yang menyebabkan peradangan pada otot dan dapat menyebabkan kerusakan otot yang serius.

Baca Juga: Calon Presiden Indonesia 2024 yaitu Sosok Satria Piningit? Berasal dari Suku Jawa, Begini Ramalan Denny Darko

Baca Juga: Hadapi Udinese, Pioli Maksimalkan Strategi AC Milan

Rhabdomyolysis juga dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal yang dapat mengakibatkan gagal ginjal atau bahkan kematian. Banyak penelitian berbeda juga mengaitkan penggunaan statin dengan risiko kanker yang lebih tinggi.

Studi lain yang lebih baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Oncology, telah mengungkapkan bahwa statin meningkatkan risiko kanker pada orang tua dan pada orang dengan kanker prostat atau payudara.

Para peneliti percaya bahwa, karena statin meningkatkan produksi sel T tubuh (sel darah putih yang melawan infeksi), hal itu melemahkan respons kekebalan lain di dalam tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap perkembangan kanker.

Banyak orang secara keliru percaya bahwa kolesterol itu sendiri bertanggung jawab atas penyumbatan arteri yang menyebabkan penyakit jantung.

Ahli biokimia lipid terkenal di Universitas Maryland Dr. Beverly Teter, mengatakan bahwa ini disebabkan kesalahan yang dilakukan para ilmuwan beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Mengejutkan! Tumpukan Hutang Indonesia Masuk Daftar 10 Besar Menurut Laporan Bank Dunia, Simak Ulasannya

Baca Juga: Miris! Inilah yang Akan Terjadi Jika Indonesia Tak Mampu Bayar Hutang Negara

Dia juga berpikir bahwa kolesterol salah disalahkan untuk penyakit jantung ketika para ilmuwan memperhatikan tingginya kadar kolesterol di pembuluh darah yang rusak.

Dia percaya bahwa kolesterol ditempatkan di sana untuk memperbaiki masalah yang sebenarnya disebabkan oleh peradangan. Dr. Beverly Teter berkata:

“Ini adalah peradangan di pembuluh yang memulai lesi. Tubuh kemudian mengirimkan kolesterol seperti keropeng untuk menutupinya untuk melindungi sistem darah dan dinding pembuluh dari kerusakan lebih lanjut. "

Ia juga menganjurkan agar untuk mencegah penyakit jantung, jangan memilih makanan yang rendah lemak, melainkan memilih makanan yang tinggi antiradang.

Ini termasuk sumber asam lemak omega-3 dan lemak jenuh alami. Dia juga menyarankan untuk menghindari sumber lemak trans penyebab peradangan.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Healthy Life Tricks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah