LINGKAR MADIUN- Salah satu misteri terbesar tentang Covid-19 adalah berapa lama efeknya bagi tubuh yang ditimbulkan, mengingat virus ini baru beredar luas kurang dari 2 tahun.
Sebuah penelitian baru di Wuhan yang juga menjadi lokasi awal munculnya virus Covid-19 menemukan adanya dua gejala Covid-19 yang baru dirasakan oleh penyintas Covid-19 setahun setelah mereka terinfeksi.
Studi tersebut menunjukkan adanya 68 % pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih mengalami setidaknya satu gejala setelah 6 bulan. Angka tersebut kemudian menjadi turun sekitar 49 % setahun setelah pasien terinfeksi.
Dengan demikian, setengah dari pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit pun pulih, namun sebagian besar gejala tersebut muncul setelah 12 bulan atau setahun kemudian.
Di antara para penyintas Covid-19 yang masih mengalami efek Covid-19 setelah satu tahun, dua gejala umum yang mereka rasakan adalah kelelahan dan kelemahan otot.
Namun, banyak para penyintas Covid-19 mengaku mengalami dua gejala tersebut lebih cepat 6 bulan setelah terinfeksi dibandingkan setelah setahun terinfeksi.
Selain itu, data mengungkapkan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala sesak napas sedikit meningkat dari 26 % menjadi 30 %. Tak hanya itu, banyak penyintas Covid-19 yang mengaku mengalami kecemasan bahkan depresi setelah setahun terinfeksi.
“Pengaruh Covid-19 yang lama pada kesehatan mental memerlukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar ahli kesehatan.
Ahli kesehatan mengungkapkan bahwa proporsi penyintas Covid-19 yang mengalami kecemasan atau depresi sedikit meningkat setelah 6-12 bulan terinfeksi dibandingkan mereka yang masih berstatus pasien Covid-19.
Seorang peneliti mengungkapkan bahwa gejala depresi pada penyintas Covid-19 bisa disebabkan oleh proses biologis yang terkait dengan infeksi virus Covid-19 sebelumnya atau respon imunitas tubuh terhadap virus.
Baca Juga: Wakil CEO Netflix Menyatakan Bahwa Squid Game Bisa Menjadi Film Terbaik Sepanjang Masa
Selain itu, bisa jadi para penyintas Covid-19 mengalami pengurangan kontak sosial, adanya rasa kesepian, pemulihan kesehatan fisik dengan fasilitas kesehatan yang tidak lengkap atau mengalami kehilangan pekerjaan pasca terinfeksi Covid-19.
“Gejala-gejala yang dialami penyintas Covid-19 seperti kelelahan, sesak napas, dan depresi bisa melemahkan jutaan orang di seluruh dunia, namun sangat sedikit yang diketahui dari kondisi tersebut,” ujar ahli kesehatan.
Seperti yang kita tahu, merebaknya virus Covid-19 dalam kurun waktu yang lama bukan hanya menimbulkan pengaruh pada pasien Covid-19 maupun penyintas Covid-19, namun juga berpengaruh terhadap masyarakat secara meluas.
Dampaknya bagi masyarakat luas adalah adanya peningkatan beban perawatan kesehatan dan kerugian ekonomi serta produktivitas yang sangat besar.***