Jika Napas, Keringat, Atau Urin Berbau Seperti Ikan Busuk, Waspadalah Bisa Jadi Akibat Mengerikan Gagal Ginjal

- 7 Oktober 2021, 19:00 WIB
Jika Napas, Keringat, Atau Urin Berbau Seperti Ikan Busuk, Waspadalah Bisa Jadi Akibat Mengerikan Gagal Ginjal
Jika Napas, Keringat, Atau Urin Berbau Seperti Ikan Busuk, Waspadalah Bisa Jadi Akibat Mengerikan Gagal Ginjal /Pexels

Namun, dalam studi kasus khusus itu, para peneliti menemukan bahwa seorang pria berusia 28 tahun menderita sindrom bau ikan akibat penyakit ginjalnya, yang akhirnya sembuh dari sindrom tersebut hanya setelah menjalani transplantasi ginjal.

Dalam kasus lain, sindrom bau ikan dapat disebabkan oleh mutasi pada gen FMO3, konsumsi protein yang berlebihan, penyakit hati, peningkatan bakteri usus tertentu, kebersihan yang buruk, radang gusi, dan banyak lagi.

Beberapa wanita dengan gen FM03 yang rusak mengalami peningkatan gejala pada awal menstruasi, atau saat menggunakan kontrasepsi oral.

Tes diagnostik, biasanya dilakukan dengan sampel urin, dapat membantu Anda menentukan apakah gejala Anda adalah akibat dari sindrom bau ikan atau dari penyebab lain.

Meskipun ada banyak anekdot trimethylaminuria sepanjang sejarah medis, sindrom ini pertama kali dilaporkan dalam literatur sekitar tahun 1970. Hanya beberapa ratus kasus yang telah didokumentasikan sejak itu.

Baca Juga: Jokowi Meminta Menteri Pertanian Tingkatkan Produktivitas Jagung

Baca Juga: Twitter Akan Menjual Unit Iklan Seluler MoPub Seharga $1 Milliar

"Beberapa dokter mungkin tidak menyadari gangguan tersebut, tidak mengenali gejalanya dan berpotensi tidak dapat membedakannya dari kondisi lain yang mengakibatkan bau badan yang tidak sedap," jelas sebuah penelitian dalam jurnal medis Drug Discovery Today.

Sayangnya, bahkan ketika gejalanya tidak menunjukkan penyebab mendasar yang serius, itu masih dapat memicu tekanan psikologis yang serius bagi mereka yang menderitanya.

"Bau badan yang kuat dapat mengganggu banyak aspek kehidupan sehari-hari, memengaruhi hubungan, kehidupan sosial, dan karier seseorang," demikian bunyi studi Hippocratia.

Halaman:

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah