Studi sebelumnya menemukan hubungan antara minum soda diet dan penambahan berat badan, meskipun diakui sulit bagi para ilmuwan untuk mengklaim hubungan sebab akibat antar keduanya.
Satu studi tahun 2015 menemukan hubungan antara minum soda diet dan peningkatan lemak perut. The San Antonio Heart Study juga meneliti peminum diet soda pada tahun 1979-1988 dan menemukan bahwa orang yang minum soda tiga kali sehari dua kali lebih mungkin untuk kelebihan berat badan daripada mereka yang tidak.
Baca Juga: 9 Arti Kedutan yang Mungkin Terjadi Secara Spontan, Waspadalah Jika Anda Merasa Kedutan Pada Mata
Namun para ilmuwan bersepakat bahwa mengonsumsi soda diet dinilai dapat membingungkan tubuh. Pasalnya, manisnya soda membuat tubuh kita percaya bahwa kita sedang meminum gula asli dan mengonsumsi kalori.
Namun, karena diet cola tidak mengandung kalori, reseptor insulin tubuh menjadi tertipu untuk membuat lebih banyak insulin. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dan penambahan berat badan, risiko peningkatan diabetes, penyakit jantung, hingga stroke.
Meski demikian, para peneliti masih enggan untuk merekomendasikan agar menghindari mengonsumsi soda.
Seorang profesor kebijakan kesehatan di USC mengatakan bahwa seseorang yang mengalami kesulitan menurunkan berat badan mungkin ingin berhenti minum soda.
Baca Juga: Rapat Pembahasan Pemilu 2024 Di Tunda oleh DPR RI Komisi II
Namun perlu diketahui, bahwa pemanis buatan bisa menjadi priming otak penderita obesitas untuk mendambakan makanan berkalori tinggi.***