Mereka mengembangkan metode untuk secara selektif menetralkan faktor antibakteri yang terkandung dalam madu.
Pada akhirnya, para peneliti mengisolasi protein defensin-1 dari madu, yang merupakan bagian dari sistem kekebalan lebah madu dan ditambahkan oleh lebah ke dalam madu.
Setelah analisis, para ilmuwan menyimpulkan bahwa sebagian besar sifat antibakteri madu berasal dari protein defensin-1.
Informasi ini juga menjelaskan cara kerja sistem kekebalan lebah madu, yang suatu hari nanti dapat membantu peternak menciptakan lebah madu yang lebih sehat.
"Kami telah mengetahui selama ribuan tahun bahwa madu baik untuk penyakit, tetapi kami belum tahu cara kerjanya," kata Gerald Weissmann, MD, Pemimpin Redaksi Jurnal FASEB.
"Sekarang kami telah mengekstrak bahan antibakteri yang kuat dari madu, kita dapat membuatnya lebih efektif dan menghilangkan infeksi bakteri yang efektif," ungkap Zaat.***