Dr. Sanjay K. Srivastava mengatakan bahwa hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa capsaicin adalah agen anti-kanker yang potensial.
Capsaicin menginduksi apoptosis pada sel kanker dan tidak menghasilkan kerusakan signifikan pada sel pankreas normal, menunjukkan potensi penggunaannya sebagai agen kemoterapi baru untuk kanker pankreas.
Dr. Soren Lehmann, mengatakan bahwa capsaicin memiliki efek anti-proliferasi yang mendalam pada sel kanker prostat manusia dalam kultur.
Capsaicin menyebabkan hampir 80% sel kanker prostat yang tumbuh pada tikus melakukan bunuh diri dalam suatu proses, yang dikenal sebagai apoptosis.
Menurut sebuah penelitian, yang dilakukan oleh sekelompok peneliti di Jepang, para ahli medis juga menemukan bahwa cabai rawit dapat secara dramatis memperlambat perkembangan tumor prostat, dan ini merupakan tambahan yang sangat baik untuk pengobatan kanker alternatif untuk jenis kanker ini.
Baca Juga: Benarkah Pemanis Buatan Pada Minuman Diet Justru Bisa Tingkatkan Nafsu Makan? Ini Jawabannya
Kita juga dapat mengatakan bahwa cabai rawit juga sangat menyehatkan jantung. Telah dikenal untuk menghentikan serangan jantung hanya dalam 30 detik. Jadi, jika kemampuan melawan kanker cabai rawit tidak cukup, efeknya pada struktur vena dan jantung sangat menakjubkan.