Keterlambatan dalam mendiagnosis tuberkulosis sering kali melebihi batas yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni untuk mendiagnosis dan mengobati tuberkulosis dalam waktu dua hingga tiga minggu sejak timbulnya gejala.
Menurut para peneliti, salah satu alasan utama keterlambatan diagnostik mungkin karena kurangnya kesadaran di antara dokter tentang gejala tuberkulosis tertentu.
Salah satu alasan mendiagnosis tuberkulosis aktif dalam jangka waktu tertentu sangat penting adalah karena orang dengan bentuk infeksi aktif ini dapat menyebarkannya ke orang lain.
Studi Harvard menemukan bahwa diagnosis yang tertunda untuk tuberkulosis aktif dikaitkan dengan kemungkinan infeksi yang lebih tinggi ditularkan ke anggota rumah tangga lain, serta peningkatan risiko untuk perkembangan penyakit.
Menurut penelitian Harvard, pasien dengan tuberkulosis aktif akan terus mengembangkan komplikasi pernapasan.
Komplikasi pernapasan yang paling umum termasuk kerusakan paru-paru ireversibel, paru-paru runtuh, infeksi paru-paru jamur, dan air liur yang bercampur darah.
Dengan demikian, sangat penting untuk memahami gejala tuberkulosis yang jarang diketahui, seperti batuk terus-menerus, jika mengalami gejala tersebut segera periksakan diri ke dokter.***