Jika Anda Merasakan Hal Ini Saat Berjalan Kaki, Para Ahli Peringatkan Tanda Awal Demensia Pada Lansia

- 8 Januari 2022, 19:25 WIB
Jika Anda Merasakan Hal Ini Saat Berjalan Kaki, Para Ahli Peringatkan Tanda Awal Demensia Pada Lansia
Jika Anda Merasakan Hal Ini Saat Berjalan Kaki, Para Ahli Peringatkan Tanda Awal Demensia Pada Lansia /Pixabay

LINGKAR MADIUN - Bagi banyak orang, kemungkinan mengembangkan demensia adalah salah satu aspek penuaan yang menakutkan.

Kondisi ini mempengaruhi 55 juta orang di seluruh dunia dan diperkirakan akan bertambah menjadi 78 pada tahun 2030, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu umum bagi orang untuk mencari tanda-tanda terkait memori dari demensia seiring bertambahnya usia.

Sebuah studi baru telah menemukan bahwa tindakan sederhana berjalan mungkin dapat menawarkan salah satu tanda awal dari permulaan.

Sebuah studi menetapkan untuk menentukan apakah ada kemungkinan hubungan antara gaya berjalan seseorang saat berjalan dan timbulnya penyakit tubuh Lewy (LBD) atau penyakit Alzheimer.

Meskipun keduanya adalah bentuk demensia, yang terakhir adalah yang paling umum dan biasanya dikategorikan oleh masalah memori, sedangkan yang pertam masalah gerakan seperti masalah dengan keseimbangan.

Baca Juga: Inilah Kronologi Sebenarnya 3 Mahasiswi Jadi Korban Rudapaksa saat Datang Bulan oleh BEM UMY

Baca Juga: Jarang Diketahui, Inilah 6 Cara yang Benar Konsumsi Teh Hijau agar Manfaatnya Tidak Hilang

Para peneliti mengumpulkan 110 peserta, terdiri dari 45 orang yang didiagnosis dengan LBD, 36 didiagnosis dengan Alzheimer, dan 29 orang dewasa di atas 65 tahun tanpa kedua kondisi tersebut.

Setiap peserta kemudian diminta untuk berjalan melintasi tikar yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur segala sesuatu tentang jalan mereka.

Hal ini termasuk kecepatan mereka, jarak antara setiap langkah, dan perbedaan antara berapa banyak waktu yang dihabiskan setiap kaki di tanah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua kelompok peserta yang telah didiagnosis dengan demensia berjalan secara berbeda dari mereka yang tidak menderita demensia.

Sehingga langkah yang lebih pendek dengan kecepatan yang lebih lambat dengan setiap kaki menghabiskan lebih banyak waktu di tanah.

Para peneliti menunjukkan bahwa temuan tersebut dapat terbukti membantu dalam menemukan penyakit pada fase paling awal.

Hal ini karena sebagian besar metode saat ini, seperti pemindaian otak dan tes memori, memerlukan gejala yang lebih terlihat untuk sudah ada.

McArdle mengutip penelitian lain yang telah menemukan perubahan gaya berjalan yang berhubungan dengan demensia kemungkinan menjadi salah satu tanda pertama dari demensia yang muncul dengan sendirinya.

Baca Juga: Usia 24 Tahun Anya Geraldine Masih Suka Ngedot? Kebiasaan Buruk Ini Bikin Greget Netizen

Baca Juga: Ternyata Bunga Chamomile Memiliki 6 Manfaat Bagi Kesehatan, Cocok Dikonsumsi Para Lansia

Pada akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa temuan tersebut dapat memiliki implikasi yang signifikan untuk meningkatkan cara kita saat ini mengobati penyakit LBD dan Alzheimer.

Mereka mencatat bahwa studi lebih lanjut tentang topik ini diperlukan untuk lebih memahami hubungan antara perubahan berjalan dan demensia.

Pada akhirnya, para peneliti menyimpulkan bahwa baik orang dewasa yang lebih tua dengan kecepatan berjalan lebih lambat dan menunjukkan penurunan kecepatan berada pada peningkatan risiko demensia.*****

 

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah