5 Cara Ini Menjadi Saksi bahwa Jodoh Mempunyai Jalan untuk Datang hingga Pernikahan

- 31 Januari 2022, 11:30 WIB
Ilustrasi cara jodoh datang dan pertemukan 2 insan hingga terjalin pernikahan.
Ilustrasi cara jodoh datang dan pertemukan 2 insan hingga terjalin pernikahan. /Pixabay/Veton Ethemi

aji  LINGKAR MADIUN – Jodoh merupakan salah satu rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Jodoh terkadang dari arah yang tidak pernah disangka-sangka dan dipikirkan sebelumnya.

Bisa jadi si anak rumahan dapat jodoh anak tetangga sebelah. Proses pacaran pun belum tentu jaminan bersama di pelaminan.

Dilansir Lingkar Madiun di Instagram @cintadalammangka, 5 cara ini menjadi saksi bahwa jodoh memiliki jalan sendiri untuk mencari diri kamu.

Baca Juga: 7 Tips Menyimpan Sayuran agar Tetap Sehat dan Higienis Tanpa Kulkas

1. Persahabatan

Bukan tidak mungkin sahabatmu yang menyenangkan sekaligu membuat dirimu kelak jengkel akan menjadi jodohmu. Banyak juga kisah pernikahan seperti itu.

2. Organisasi

Kawan sepemikiran dan seperjuangan dalam organisasi rasanya oke juga kalau menjadi jodoh yang mendukung visi hidupmu ke depan.

3. Pertemanan

Jodoh dari lingkup pertemanan bukan hal yang mustahil lagi. Karena apabila saling dekat dan saling mengetahui bisa jadi pada lingkup pertemananmu adalah jodohmu.

Baca Juga: Anda Sering Merasa Gelisah? Hati-Hati 3 Hal Ini Tanda Seseorang Dijadikan Tumbal Pesugihan

Sebab jodoh itu dekat bukan jauh, selagi ada komitmen saat sudah bersama mengapa tidak dilanjutkan.

4. Event

Tidak jarang dipungkiri event merupakan sebuah acara untuk bisa bertemu jodoh.

Baik itu acara keagamaan, hiburan, kebudayaan, negara, dan event sekolah dan kampus. Bisa jadi itu tempat bertemunya jodoh yang kalian tanpa sadari.

5. Orang tua

Bantak dari pasangan hasil perjodohan dari orang tuanya, karena bagaimana pun orang tua tidak ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya dalam versi mereka.

Baca Juga: Hindari! 7 Kebiasaan Buruk Ini Justru Mengganggu Hidupmu, Salah Satunya Menyebarkan Aib Orang Lain

Walaupun kadang tak sesuai dari kriteria sang anak, namun biasanya orang tua memikirkan kedepanya.

Setiap proses tetap memiliki positif maupun negatif. Memang apabila ingin mendapatkan hubungan yang sehat harus bisa menyeleksi diri sendiri serta yang harus diseleksi.

Apapun yang terjadi jangan sampai disepelekan, lebih penting adalah tekad belajar yang harus berbenah dan selalu ada.

Romantisme dalam fase awal hubungan terkadang melenakan. Padahal tantangan yang sebernarnya ialah fase selanjutnya.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x