Direktur kesehatan global tersebut menekankan bahwa hal tersebut tidak membantu mencegah infeksi, tetapi mempengaruhi seberapa sakit seseorang, dan seberapa cepat mereka pulih.
Penulis penelitian mengatakan bahwa vaksin yang tersedia saat ini tidak menciptakan respons imun terhadap protein internal Covid-19, tetapi penelitian ini dapat berdampak pada pengembangan vaksin di masa depan.
Baca Juga: Sudah Tidak Zaman Ragu ke Pantai, Inilah 5 Tips Hemat dan Nyaman saat Pergi ke Pantai
Mereka juga memprediksi bahwa, jika digunakan bersama vaksin penargetan protein lonjakan.
Protein internal menawarkan target vaksin baru yang dapat memberikan perlindungan yang lebih tahan lama.
Hal tersebut dikarenakan respons sel T bertahan lebih lama daripada respons antibody yang menurun dalam beberapa bulan setelah vaksinasi.
Baca Juga: Raih Kesuksesan Sesuai dengan Versimu, Lakukan Hal Ini Tanpa Invensi Orang Lain
“Intinya, pengembangan vaksin universal yang menciptakan respons sel T yang kuat di seluruh varian dapat mengurangi kebutuhan booster yang sedang berlangsung selama beberapa tahun ke depan,” jelas Glatter.
Meskipun hal tersebut berpotensi memberikan target baru untuk terapi farmasi dan vaksin.
Namun pakar kesehatan tidak berpikir bahwa hal tersebut akan banyak berubah tentang bagaimana cara melawan Covid-19.***