Virus Cacar Monyet Kini Jadi Ancaman Dunia, Bagaimana Penyebab, Gejala dan Cara Penyebarannya?

- 23 Mei 2022, 11:25 WIB
Wabah cacar monyet jadi ancaman dunia
Wabah cacar monyet jadi ancaman dunia /Foto kolase/reuters

LINGKAR MADIUN - Usai virus Covid-19, dunia kini tengah menghadapi wabah penyakit baru yang berasal dari virus cacar monyet atau monkeypox virus (MPXV).

Dilansir Lingkar Madiun dari laman Healthline pada 23 Mei, virus cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus yang ditandai dengan terjadinya demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam yang meluas. Selain itu, muncul pula ruam yang menyebabkan banyak lesi pada wajah dan ekstremitas.

Cacar monyet juga merupakan penyakit zoonosis yakni bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya. Bisa juga menular dari satu manusia ke manusia lainnya.

Baca Juga: Rusia Ketakutan Habis-habisan Serang Pabrik Azovstal Hingga Menewaskan Tentara Ukraina?

Cacar monyet atau monkeypox disebabkan oleh virus monkeypox. Virus tersebut merupakan bagian dari genius orthopoxvirus, yang termasuk virus penyebab penyakit cacar.

Para ilmuwan pertama kali mengidentifikasi penyakit cacar monyet pada tahun 1958. Ada dua wabah di antara monyet yang digunakan untuk penelitian. Itulah mengapa kondisi ini disebut monkeypox.

Kasus cacar monyet pertama pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.

Baca Juga: 5 Zodiak Terima Bisikan Rezeki Dewa, Ditakdirkan Bahagia di Sepanjang Juni 2022

Gejala cacar monyet mirip dengan cacar, namun gejala cacar monyet biasanya lebih ringan. Setelah kamu terinfeksi virus monkeypox, hal tersebut bisa memakan waktu 5 sampai 21 hari.

Gejala awal cacar monyet diantaranya demam, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, kelelahan, panas dingin, hingga terjadi pembengkakan kelenjar getah bening yang dikenal sebagai limfadenopati.

Setelah gejala demam muncul, ruam biasanya akan muncul 1 hingga 3 hari kemudian. Ruam akan terjadi di wajah, telapak tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga mata.

Baca Juga: Juventus Kejar Bintang yang Terbuang, Satu Hampir Positif Yang Satu Masih Nego

Ruam terdiri dari lesi yang berkembang. Setelah lesi mengering dan berkeropeng, bekas ruam akan rontok. Gejala cacar monyet umumnya berlangsung 2 hingga 4 minggu dan akan hilang tanpa pengobatan.

Cacar monyet menyebar melalui kontak langsung dengan zat darah, cairan tubuh, lesi kulit atau mukosa, dan tetesan pernapasan dari hewan atau manusia yang terinfeksi.

Zat-zat tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, selaput lendir atau kulit yang rusak.

Ketika itu terjadi, biasanya melalui kontak tatap muka yang berkepanjangan dan tetesan pernapasan yang besar.

Baca Juga: 6 Zodiak Hoki Minggu Ini 23-29 Mei 2022, Paling Beruntung, Murah Rezeki

Ini mungkin terjadi jika kamu berada dalam radius 6 kaki dengan seseorang yang terinfeksi selama 3 jam atau lebih.

Penularan juga dapat terjadi melalui gigitan dan cakaran dari hewan yang terinfeksi, memakan daging hewan yang terinfeksi, hingga kontak dengan barang yang terkontaminasi, misalnya tempat tidur.

Saat ini tidak ada pengobatan untuk cacar monyet. Namun, monkeypox bersifat self limiting, yang artinya bisa sembuh tanpa pengobatan.

Beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengendalikan wabah dan mencegah penyebaran penyakit diantaranya vaksin cacar, vaccinia imun globulin (VIG) dan obat antivirus untuk hewan.***

 

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x