Jika Merasa Nyeri Menusuk di Dada dan Berlangsung Singkat, Bukan Tanda Serangan Jantung, Ini Penyebabnya

- 6 Juni 2022, 10:45 WIB
Ilustrasi: Nyeri yang menusuk di dada dan berlangsung singkat
Ilustrasi: Nyeri yang menusuk di dada dan berlangsung singkat /Soompi/

LINGKAR MADIUN - Ahli kesehatan mengungkapkan bahwa sebagian besar gejala nyeri dada disebabkan oleh sesuatu selain masalah penyakit jantung yang mengancam jiwa.

Dilansir Lingkar Madiun dari laman Best Life Online pada 6 Juni, sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine menemukan bahwa hanya enam persen pasien yang mengeluh nyeri dada dan mendapatkan diagnosis serangan jantung.

Banyak dari diagnosis mereka yang pada akhirnya ditemukan bukan berasal dari jantung, namun disebabkan oleh refluks asam, masalah pencernaan lainnya, kondisi paru-paru, stres, kecemasan, dan sebagainya.

Baca Juga: Jika Tiba-tiba Perut Terasa Buncit dan Bengkak, Pertanda Serangan Gagal Jantung Kongestif

Serangan jantung sering terjadi setelah aktivitas fisik yang berat, jadi jika rasa sakit mereda saat kamu pergi ke gym, kemungkinan besar hal tersebut disebabkan oleh kondisilainnya. 

Para ahli dari klinik Cleveland mengatakan bahwa kemungkinan besar penyebab rasa sakit yang berkurang selama olahraga adalah refluks asam atau masalah pencernaan lainnya.

Meskipun demikian, banyak orang yang mengalami refluks akibat olahraga langsung setelah berolahraga, jadi kamu juga tidak boleh berasumsi bahwa kamu mengalami serangan jantung jika nyeri dada terjadi selama atau setelah berolahraga. 

Baca Juga: Lionel Messi Cetak Rekor Baru Bersama Argentina Usai Bobol Gawang Estonia 5 Gol Tanpa Balas

Para ahli menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah terlalu rileks, menyebabkan asam dari lambung naik kembali ke kerongkongan saat berolahraga.

Para ahli menjelaskan bahwa jika nyeri dada yang dirasakan berada hanya di satu tempat dan menciptakan sensasi yang menusuk kemungkinan besar itu disebabkan oleh selain serangan jantung.

Selain itu, pleuritis, juga dikenal sebagai radang selaput dada, adalah salah satu kondisi paru-paru yang dapat menyebabkan nyeri dada yang tajam.

Baca Juga: Lionel Messi Cetak Rekor Baru Bersama Argentina Usai Bobol Gawang Estonia 5 Gol Tanpa Balas

Rasa sakit pleuritik akan berkurang atau berhenti ketika kamu menahan napas. Rasa sakit akibat serangan panas akan tetap ada terlepas dari bagaimana kamu bernapas.

Klinik Cleveland menjelaskan bahwa serangan jantung diketahui membawa rasa sakit yang tak henti-hentinya yang berlangsung beberapa menit.

Sementara rasa sakit yang lebih singkat biasanya memiliki penyebab lain yang mendasarinya.

Baca Juga: Kasus Subang Terkuak, Wahyu Diduga Sembunyikan Bukti Pamungkas, Yosep Kecewa: Ada Apa Dibalik Itu?

Cedera biasanya menjadi penyebab rasa sakit yang tajam dan cepat ini khususnya, seperti tulang rusuk yang memar atau otot yang tertarik di dinding dada.

Selain itu, orang lain yang mengalami jenis nyeri yang berlangsung singkat sering didiagnosis dengan peradangan pada tulang rawan tulang rusuk, fibromyalgia, atau herpes zoster.

Meskipun hanya sebagian kecil gejala nyeri dada didiagnosis sebagai tanda serangan jantung, tetap penting untuk segera meminta bantuan medis jika merasa jantung kamu dalam bahaya.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: Best Life Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x