Terpapar Covid-19 Padahal Sudah Divaksin, Begini Penjelasan Kemenkes

24 Januari 2021, 20:10 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Nur Faizah/Humas Kemenkes

 

LINGKAR MADIUN – Beberapa hari yang lalu terdengar kabar bahwa Bupati Sleman dinyatakan positif Covid-19 padahal sudah divaksin.

Menanggapi itu Kementerian Kesehatan turut merespon. Dalam akun instragram @kemenkes_ri dikatakan bahwa vaksin Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan dan butuh waktu 1 bulan untuk menciptakan kekebalan yang efektif bagi tubuh.

Suntikan pertama ditujukan memicu respons kekebalan awal dan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang terbentuk.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Terbitkan Perpres Terkait Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme

"Ketika seseorang dinyatakan positif setelah vaksin, kemungkinan besar saat divaksinasi seseorang tersebut sebelumnya sudah terinfeksi Covid-19,"jelas Kemenkes

"Namun penderita tidak mengalami gejala apapun, sehingga belum diketahui jika dirinya positif, dan virus tersebut sedang dalam masa inkubasi,"imbuhnya. 

Kemenkes juga tak menampik jika peluang seseorang terjangkit Covid-19 usai divaksin tetap ada. Namun peluang itu sangat kecil kemungkinannya untuk terjadi.

Baca Juga: Banyak Korban Penipuan Berkedok Investasi, Polri: Jangan Mudah Percaya

"Di dalam vaksin sudah dilengkapi unsur kekebalan yang bisa mengurangi potensi resiko covid-19, namun kembali lagi ada perlawanan dalam tubuh atau tidak. Kalaupun terasa sakit biasanya efek samping yang ringan," jelas Kemenkes. 

Oleh karena itu,Kemenkes menekankan sekali lagi kepada masyarakat agar tidak lengah menjalankan protokol kesehatan meski program vaksinasi telah berjalan.

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Witch Hunter, Aksi Vin Diesel Melawan Penyihir Jahat, Ternyata Begini Kisahnya

Kemenkes menerangkan vaksin Covid-19 Sinovac telah teruji keamanan, mutu, khasiat, dan kehalalannya sehingga masyarakat tak perlu cemas. 

"Vaksin ini dikembangkan menggunakan metode inactivated vaccine yang telah terbukti aman, tidak menyebabkan infeksi serius serta hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi,"tutur Kemenkes

Kemudian untuk mendapatkan hasil terbaik, maka vaksinasi harus berjalan dengan pelaksanaan 3M dan 3T untuk menjaga diri dan keluarga Indonesia.***

Editor: Yeha Regina Citra Mahardika

Sumber: Instagram Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler