LINGKAR MADIUN – Raden Ajeng (RA) Kartini merupakan sosok yang berjasa besar dalam pergerakan emansipasi wanita Indonesia. Saking mengagumkannya, hari kelahirannya pun diperingati sebagai Hari Kartini.
Selain itu, wanita yang terlahir di Jepara pada 21 April 1879 ini juga dianugerahi gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Presiden Soekarno pada tahun 1964.
Baca Juga: Mengenal Noken Papua, Inspirasi Google Doodle Hari Ini
Yuk, mengenal lebih jauh tentang sosok RA Kartini yang kegigihannya telah menjadi inspirasi banyak wanita Indonesia dari 7 fakta berikut ini.
Berasal dari keluarga ulama dan bangsawan
Ayah RA Kartini bernama Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang bangsawan yang berkedudukan sebagai Bupati Jepara, sedangkan sang Ibu yang bernama M.A. Ngasirah adalah putri dari Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Jepara, dan Nyai Haji Siti Aminah.
Baca Juga: Hari Guru Nasional, Inilah Kumpulan Ucapan Selamat untuk Pahlawan tanpa Tanda Jasa
Terlahir dari keluarga berpendidikan
Kakek RA Kartini adalah Pangeran Ario Tjondronegoro IV, salah seorang bupati yang memberi anak-anaknya pendidikan Barat.
Menikah karena perjodohan
RA Kartini menikah di usia 24 tahun dengan K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat melalui proses perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Beruntung, suami dari RA Kartini mendukung cita-cita Kartini untuk mendirikan sebuah sekolah wanita yang berlokasi di sebelah timur pintu gerbang kantor Kabupaten Rembang.
Wafat saat masih muda
17 September 1904, RA Kartini meninggal di usia 25 tahun, hanya tiga hari setelah melahirkan putra pertamanya yang diberi nama Raden Mas Soesalit Djojoadhiningrat.
Baca Juga: PROFIL Machmud Singgirei Rumagesan, Putra Papua Barat Penerima Gelar Pahlawan Nasional
Buku Kumpulan Surat ‘Habis Gelap Terbitlah Terang’
J.H. Abendanon, salah satu sahabat RA Kartini, membukukan kumpulan surat-surat yang dituliskan RA Kartini kepada para sahabatnya yang tinggal di Eropa. Buku yang diberi judul dalam Bahasa Belanda Door Duisternis tot Licht ini diterbitkan pada tahun 1911. Secara harfiah, judul tersebut diartikan sebagai ‘Dari Kegelapan Menuju Cahaya’.
Diabadikan sebagai nama jalan di Belanda
Nama RA Kartini pun diabadikan sebagai nama jalan di empat lokasi di Belanda, antara lain R.A. Kartinistraat di Utrecht, Kartini di Haarlem, R.A. Kartinistraat di Venio, dan R.A. Kartinistraat di Amsterdam.
Baca Juga: 10 Fakta Tugu Pahlawan, Ikon Surabaya untuk Peringati Hari Pahlawan
Kisah hidup yang menjadi inspirasi film
Sosok RA Kartini yang menginspirasi membuat para sineas film Indonesia tertarik untuk mengangkat kisah kehidupannya ke layar lebar. Beberapa judul film pernah dibuat untuk mengenang beliau, seperti R.A. Kartini (1982), Surat Cinta untuk Kartini (2016), dan Kartini (2017).