Setelah Ormas Islam Menolak Pilkada 2020, Giliran Tenaga Medis Kini Ketakutan , Ini Alasannya

26 September 2020, 12:00 WIB
Logo KPU /pikiran-rakyat/

LINGKAR MADIUN- Ketua Umum Pengurus Besar Ikayan Dokter Indonesia (PB IDI), Daeng M Faqih, benar-benar khawatir melihat perkembangan kasus Corona yang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Kekhawatirannya kian bertambah lantaran pemerintah memutuskan untuk tetap menggelar Pilkada, Desember nanti.

Sementara dalam hitung-hitungannya, kalau terjadi lonjakan yang hebat akibat pilkada, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan tak akan tercukupi untuk menanggulangi itu.

Baca Juga: Pencairan Rp600.000 BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4 Tertunda? Mungkin 5 Hal Ini Penyebabnya

Baca Juga: Febri Diansyah Mundur dari KPK diikuti oleh 37 Pegawai lainnya Mendapat Sindirian Dari Nurul Ghufron

“Itu yang jadi kekhawatiran kita,” kata Daeng dalam diskusi bertajuk “Dilema Pilkada 2020 di Tengah Covid-19” yang digelar virtual, kemarin.

“Kalau tidak ditambah, banyak saudara kita yang tidak mendapatkan tempat tidur,” katanya.

Karena itu, Faqih meminta, pemerintah dan penyelenggara pemilu memastikan agar tidak ada lonjakan kasus akibat Pilkada dengan membuat skenario dan simulasi yang terukur agar ke  depanny dapat berjalan dengan baik dan tidak menimbulkan kelonjakan yang signifikan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Sabtu 26 September 2020, Virgo: Bersiaplah Keberuntungan akan Memandumu ke Tujuan!

Baca Juga: Ngeri, Tanpa PSBB DKI Jakarta Akan Lenyap Akibat Covid-19, Ini Penjelasan Gubernur DKI Anies

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyampaikan kekhawatiran serupa. Ketua umum PPNI, Harif Fadillah mengatakan, Kerumunan selama kampanye dan pemilihan akan menjadi salah satu sarana penyebaran Corona.

“Ledakan kasus itu dapat menambah beban para tenaga kesehatan yang sudah berjuang hampir tujuh bulan,” kata Harif, kemarin.

Ia juga menambahkan sebanyak 85 perawat telah meninggal karena berperang melawan Covid-19 dan tercatat ada 3.019 perawat yang positif Covid-19.

Kekhawatiran ini sebelumnya telah disuarakan oleh Mantan Wakil Presiden, Ketum NU dan Muhammadiyah yang memberi masukan agar Pilkada 2020 tidak dipaksakan dan ditunda dulu melihat perkembangan saat ini.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler