Fakta di Balik Sejarah Kelam Pemberontakkan G30S PKI

2 Oktober 2020, 06:05 WIB
Monumen Pancasila /

LINGKAR MADIUN – Tanggal 30 September diperingati sebagai hari bersejarah bagi rakyat Indonesia. Karena pada tanggal itu, 55 tahun yang lalu, telah terjadi sebuah pemberontakkan besar di negeri ini.

Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau dikenal dengan G30S PKI merupakan salah satu sejarah kelam di Negara Republik Indonesia.

Pada tanggal 30 September tahun 1965 terjadi sebuah pemberontakan oleh PKI di Jakarta dan Yogyakarta. Sejarah juga mencatat terjadinya penculikan terhadap 10 perwira Tentara Nasional Indonesia pada hari itu.

Baca Juga: Ramai Teriakan Putar Film G30S PKI, Mahfud MD: Saya Selalu Nonton!

Tragedi 30 September 1965 menjadi sebuah luka lama yang selama bertahun-tahun membayangi sejarah Indonesia. Namun hingga kini masih ada banyak pertanyaan yang muncul atas kebenaran dari tragedi memilukan tersebut.

Ada 7 perwira TNI tewas di Jakarta dan 3 lainnya di Yogyakarta dalam peristiwa G30S/PKI itu.

Lingkar Madiun merangkum secara singkat sejarah dan beberapa fakta dari tragedi G30S/PKI yag terjadi 55 tahun silam tersebut.

  1. Pemberontakan PKI

PKI resmi berdiri pada tanggal 23 Mei 1920, sebelum tragedi G30S/PKI terjadi, sebelumnya Partai Komunis Indonesia itu pernah melalukan pemberontakan.

Pada tahun 1948 PKI melakukan pemberontakan di Kota Maduiun dengan tujuan mengganti Republik Indonesia menjadi negara komunis.

  1. Sejarah G30S/PKI

Gerakan 30 September 1965, pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) memiliki tujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengganti negara kesatuan menjadi komunis.

Tragedi G30S/PKI dipimpin oleh DN Adit yang saat itu merupakan ketua dari PKI.

Pada 1 Oktober 1965 dini hari, dipimpin oleh Letnan Kolonel Untung memiin pasukan untuk menculik dan mengincar perwira tinggi TNI.

Baca Juga: Jelang Peringatan G30S PKI, Sekretaris Umum FPI : Ingat Bahayanya Komunis!

  1. Para Korban Keganasan PKI

Seperti yang telah banyak diketahui dalam peristiwa G30S/PKI 10 Perwira Tinggi Indonesia menjadi korban.

Adapun para korban tersebut adalah sebagia berikut:

  • Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani
  • Mayor Jenderal Raden Soeprapto
  • Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono
  • Mayor Jenderal Siswondo Parman
  • Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan
  • Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharj
  • Lettu Pierre Andrias Tendean
  • Putri Panglima TNI AH Nasution, Ade Irma Nasution
  • Brigadri Polisi Ketua Karel Satsuit Tubun
  • Kolonel Katamso Darmokusumo
  • Letnan Kolonel Sugiyono MangunwitoyoLetnan Jenderal
  1. PKI Kuasai Stasiun Radio Republik Indonesia

Usai melakukan penculikan dan pembunuhan kepada para perwira serta jenderal TNI, PKI mengambil alih stasiun radio.

Stasiun Radio Republik Indonesia diduduki oleh pasukan PKI dan disiarkan pengumuman bahwa Dewan Revolusi (Dewan Revolusi) sedang melepaskan kekuasaan dari Dewan Jenderal (Dewan Jenderal).

Satu-satunya panglima tertinggi Angkatan Darat, Mayjen Soeharto, mengkonsolidasikan Angkatan Darat dan mengumpulkan pasukan PKI di RRI

Kemudian melalui RRI pula diumumkan pengumuman bahwa tidak ada upaya kudeta Dewan Jenderal dan Dewan Revolusi yang dapat dicegah.

Baca Juga: 5 Film Mengenai G30S PKI, Salah Satunya Film Dokumenter Pengakuan dari Algojo

  1. Penangkapan dan Peradilan PKI

Tragedi yang terjadi mengharuskan Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) saat itu, Mayjen Soeharto bergerak cepat, memadamkan pemberontakan.

Penangkapan para pelaku dalam G30S pun dilakukan dengan cepat, dalang dibalik PKI diburu dan ditangkap.

Bahkan anggota organisais yang terhendus sebagai simpatisan atau terkait dengan PKI juga ditangkap dan diadili.

Kemudian beberapa pemimpin PKI diadili di Pengadilan Militer Luar Biasa, ada pula yang mendaptkan hukuman mati.

Ketua PKI DN Aidit yang dituduh merancang gerakan ini bersama Ketua Biro Khusus PKI, Sam Kamaruzzaman melarikan diri ke Jawa Tengah, namun kemudian ditangkap, dan dibunuh.***

(Riz)

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler