LINGKAR MADIUN- Pantuan Gunung Api Sinabung Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara terlihat terdapat pertumbuhan kubah lava dipuncaknya semakin membesar.
Melansir dari rri.com, berdasarkan keterangan dari Pengamat Gunung Sinabung Armen Putra menyatakan bahwa kubah lava semaikin besar dan tekanan magma dari dalam perut gunung.
"Selagi kubah lava masih ada jadi potensi guguran dan awan panas masih tinggi. Untuk tekanan dan jarak luncur masih terus fluktuatif tergantung dari dorongan," kata Armen.
Baca Juga: Sadis! Kuli Bangunan Dipukul Dengan Martil Hingga Tewas Oleh Rekan Kerjanya
Baca Juga: Jelang Man United vs Arsenal, Aubameyang Masih Loyo Di Liga Inggris
Ia juga menambahkan bahwa Gunung Api Sinabung mengalami erupsi kembali pada Jum’at, 30 Oktober 2020 sekitar pukul 12.03 WIB siang tadi.
Hal ini kemudia tercatat selama bulan Oktober, Gunung Sinabung mengalami erupsi sebanyak dua kali.
"Kembali terjadi awan panas guguran lagi, dengan jarak luncur ke arah timur-tenggara sejauh kurang lebih 2500 meter," imbuhnya.
Baca Juga: Berikut Hasil Akhir Seleksi CPNS 2019 Formasi 2019 Beserta Lampirannya, Dokumen Bisa Unduh Disini!
Baca Juga: Beragam Jenis Tanaman Hias Miana, Bikin Kamu Terpesona
Dikatakan, berdasarkan data sementara tersebut, maka status Gunung Api Sinabung masih ditetapkan pada level 3, dapat berubah tergantung suplai magma di dalam perut gunung.
Atas itu, ia mengimbau, masyarakat atau pengunjung tetap menjauhi kawasan zona merah, radius 3 kilometer dari puncak gunung.
"Kemudian radius sektoral 5 kilometer untuk sektor selatan-timur, dan radius 4 kilometer untuk sektor timur-utara," tuntasnya.***