Update Merapi, Zona Siaga Hingga BNPB Evakuasi 1.000 Orang

12 November 2020, 10:02 WIB
Aktivitas Gunung Merapi Yogyakarta meningkat. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1.294 warga telah dievakuasi ke empat kabupaten. /Kolase/

LINGKAR MADIUN - Gunung merapi kembali menunjukkan aktivitas seismik yang meningkat dan telah mencapai level siaga mulai tanggal 5 November 2020.

Hingga hari ini aktivitas yang terpantau terus mengalami peningkatan. Bahkan peningkatan aktvitas merapi sudah melampaui level aktivitas yang terjadi pada erupsi Tahun 2006 lalu.

Hal ini di terangkan oleh Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknolohgi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG kota Yogyakarta, Hanik Humaida hari Rabu yang dilansir dari antaranews.

Baca Juga: Tagar Youtube Down Trending Di Twitter, Simak Ulasannya

Baca Juga: Hasil Akhir Laga Persahabatan Internasional: Ronaldo Cetak 2 Gol, Portugal dan Italia Pesta Gol

Dia Mengatakan, bahwa aktivitas seismik saat ini sudah melampaui dengan apa yang terjadi pada Tahun 2006. Namun masih lebih rendah dari Tahun 2010.

“Aktivitas seismik yang terpantau saat ini sudah melampaui aktivitas menjelang munculnya kubah lava pada erupsi 2006, tetapi masih lebih rendah dibanding aktivitas seismik pada Tahun 2010,” ujarnya.

Hanik juga menjelaskan tentang catatan BPPTKG dan membandingkan kuantitas gempa dan guguran yang terjadi antara aktivitas saat ini dengan yang terjadi Tahun 2006 dan 2010.

Baca Juga: Tagar Youtube Down Trending Di Twitter, Simak Ulasannya

Baca Juga: Hasil Akhir Laga Persahabatan Internasional: Ronaldo Cetak 2 Gol, Portugal dan Italia Pesta Gol

“Bedasarkan catatan BPPTKG Yogyakarta, dalam tiga hari menjelang munculya kubah lava pada erupsi 2006, tercatat tidak ada gempa vulkanik dalam, namun gempa vulkanik dangkal terjadi sebanyak 6 kali dengan 20 kali guguran,” ucapnya.

Dia menjelaaskan, bahwa aktivitas yang terjadi pada tahun 2010 jauh lebih aktif jika dibandingkan yang terjadi pada Tahu 2006 dan saat ini.

“Sedangkan pada erupsi pertama 2010, terjadi 120 kali gempa vulkanik dangkal, 7 gempa vulkanik dalam, dan 277 kali guguran,” katanya yang dikutip dari antaranews pada 12 November 2020.

Baca Juga: Tagar Youtube Down Trending Di Twitter, Simak Ulasannya

Baca Juga: Hasil Akhir Laga Persahabatan Internasional: Ronaldo Cetak 2 Gol, Portugal dan Italia Pesta Gol

Dan untuk aktivitas seismik yang sekarang sedang terus dipantau, masih lebih rendah jika dibandingkan aktivitas pada tahun 2010.

“Sementara untuk kondisi saat ini, tidak ada gempa vulkanik dalam, namun terjadi 33 kali gempa vulkanik dangkal dengan 45 kali guguran,” tuturnya menambahkan.

Menurut Hank, dengan aktivitas seismik yang sudah melampaui kondisi yang terukur saat erupsi 2006, maka erupsi yang dimungkinkan terjadi akan bersifat eksplosif atau ledakan.

Baca Juga: Tagar Youtube Down Trending Di Twitter, Simak Ulasannya

Baca Juga: Hasil Akhir Laga Persahabatan Internasional: Ronaldo Cetak 2 Gol, Portugal dan Italia Pesta Gol

Dia menerangkan, hingga saat ini guguran banyak terjadi di sisi barata dan barat laut. Namun bukan berarti arah letusan akan kesana.

“Namun bukan berarti letusan mengarah kesana. Pada tahun 2006 saja, terjadi perubahan morfologi di sisi barat tetapi awan panas meluncur ke selatan,” kata Hanik.

Hingga saat ini, BNPB menyebutkan sudah melakukan evakuasi warga ke empat Kabupaten yang dirasa aman dari erupsi, yaitu Boyolali, Magelang, Klaten, dan Sleman sebanyak 1.294 orang.***

Editor: Khoirul Ma’ruf

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler