Pulihkan Kesehatan dan Bangkitkan Ekonomi, KPCPEN Wujudkan Indonesia Optimis dan Produktif

- 3 Desember 2020, 08:24 WIB
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN).
Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN). /KPC PEN

LINGKAR MADIUN- Dalam penanganan Corona Virus Disease 2019 atau COVID-19 yang terjadi hampir sepanjang tahun ini, Presiden Joko Widodo menetapkan Perpres Nomor 82 tahun 2020 tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Perpres tersebut ditandatangani pada tanggal 20 Juli 2020 dengan membentuk Komite Kebijakan, Satuan Tugas Penanganan COVID-19, serta Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.

Dengan kerja sama yang baik antara pemerintah ini diimbangi dengan optimisme masyarakat diharapkan dapat membantu pemulihan kesehatan dan juga ekonomi nasional.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Permasalahan di Awal Pandemi

Tidak terasa kita telah memasuki bulan ke-9 pandemi COVID-19. Sejak WHO menetapkan COVID-19 menjadi pendemi global pada tanggal 11 Maret 2020, dunia mengalami berbagai permasalahan dari mulai kesehatan sampai ekonomi.

Banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaannya, perusahaan gulung tikar, pendidikan tidak berjalan dengan baik, alat perlindungan diri  sangat langka dan mahal, fasilitas kesehatan yang belum siap, tenaga kesehatan banyak berguguran, transportasi mengalami kelumpuhan, dan masih banyak lagi masalah yang lainnya.

Semua orang dituntut untuk melakukan pembatasan sosial karena penularan virus corona ini sangat cepat bahkan dalam ukuran micro droplet dapat bertahan di udara.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Sehingga, tak heran banyak sektor yang lumpuh terutama sektor ekonomi yang menjadi penunjang berjalannya suatu negara.

Bahkan dari data yang dihimpun dari Badan Pusat Statistika (BPS), Indonesia mengalami resesi paling parah pada kuartal kedua tahun 2020 ini yang mana mengalami kontraksi sampai angka -5,32%. Tentunya hal ini sangat menghawatirkan semua pihak.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Mulai Menemukan Titik Terang

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, semakin banyak pula antisipasi yang bisa dilakukan demi mencegah penularan namun berbagai sektor tetap berjalan dan ekonomi juga berangsur-angsur diperbaiki.

Sebagai pencegahan penularan virus corona, pemerintah memperketat protokol kesehatan dari mulai aturan penggunaan masker bagi semua orang, menerapkan hidup bersih dan sehat khususnya mencuci tangan yang baik dan benar menggunakan sabun atau handsanitizer, serta melakukan pembatasan fisik.

Dengan protokol kesehatan ini maka masyarakat lambat laundapat beraktivitas dengan lebih aman. Seiring berjalannya waktu pula, pemerintah dapat menekankan pemulihan ekonomi nasional yang sempat bermasalah di pertengahan tahun.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Hingga kini, tren kesembuhan semakin menunjukkanpeningkatan walaupun memang masih ada beberapa daerah yang masih mengalami kenaikan cukup pesat.

Sedangkan di bidang ekonomi, walaupun Indonesia masih mengalami resesi pada kuartal III namun secara qtq mengalami kenaikan sebesar 5,05%.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi Tengah Diupayakan

Dengan pembatasan sosial pada awal pandemi, pemerintah berharap dapat menekan penularan virus corona dalam waktu yang singkat yaitu 14 hari.

Namun, kenyataannya angka positif masih terus menerus bertambah. Oleh karena itu, pemerintah memberlakukan rem dan gas dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan ekonomi ini.

“Strategi yang sejak awal kita sampaikan, rem dan gas itubetul-betul diatur betul. Jangan sampai kendur dan juga berisiko memunculkan gelombang yang kedua,” ujar presidenJokowi memberikan pengantar dalam Rapat Terbatas mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (Komite PCPEN), Senin (23/11) pagi.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Strategi rem dan gas yang dimaksudkan adalah dengan tetap menjaga kesehatan masyarakat namun juga tidak melupakanpemulihan ekonomi nasional.

Pemerintah melalui Satgas penanganan COVID-19 gencar melakukan berbagai sosialisai, membuka data mengenai kasus harian, mengupayakan ketersediaan vaksin, dan membuat roadmap vaksinasi agar efektif untuk masyarakat.

"Diperkirakan 160 juta vaksin secara bertahap sampai dengan tahun 2022. Persiapannya sendiri sedang dilakukan," Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Graha BNPB Jakarta pada Senin (12/10) siang.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Dirinya mengatakan bahwa vaksin itu berasal dari Sinovac, Sinopharm, dan Astra Zeneca. 

Kini, pemerintah telah memesan 50 juta vaksin dari Astra Zeneca dan sekarang telah berangkat sebagai pemesanan pertama.

Tidak hanya itu saja, pemerintah memberikan anggaran besar-besaran untuk memulihkan perekonomian negara. Dari mulai program prioritasnya yaitu Bantuan Presiden (Banpres) Usaha Mikro dan juga Bantuan Subsidi Upah (BSU).

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Masih disusul kembali dengan adanya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) lainnya seperti perlindungan sosial, sektor UMKM dan juga pada sektor Kementerian/Lembaga.

Hal ini diberikan untuk menunjang perekonomian, dari mulai membangkitkan sektor usaha yang sempat mengalami kerugian besar, membuka peluang usaha bagi para masyarakat yang terpaksa dirumahkan, dan juga meningkatkan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Pentingnya Optimisme dan Produktivitas Masyarakat di Masa Pandemi

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk tetap menyeimbangkan pemulihan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi ini. Namun, tidak akan pernah berhasil jika tidak diimbangi dengan optimisme masyarakat.

Sebagai masyarakat, sebaiknya dapat memanfaatkan dengan baik bantuan dari pemerintah. Masyarakat harus tetap produktif dalam bidang ekonomi. Mayarakat harus mampu beradaptasi untuk dapat berjuang di masa yang sulit ini.

Pemerintah juga menekankan pada penggunaan media digital yang saat ini sangat berkembang pesat untuk membantu pemulihan ekonomi yang sempat jatuh karena pandemi.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfojuga pernah mengadakan program start up studio yang berjalan untuk mendukung ekonomi digital Indonesia dengan menyediakan pendampingan, jejaring talenta digital dan pengembangan skala bisnis.

Masyarakat dapat tetap mendapatkan penghasilan dengan melakukan berbagai usaha, mengembangkan usaha, dan juga mengasah skills untuk persiapan kerja yang bisa didapatkan dari dunia digital dan dengan bantuan modal dari pemerintah.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Di bidang kesehatan, Pemerintah juga memperluas pemeriksaan kepada masyarakat sehingga penularan virus dapat ditekan dengan baik. Masyarakat juga diharapkan untuk tetap menunggu hingga vaksin tersedia sebagai upaya mewujudkan herd immunity.

Hingga kini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan segenap Kementerian terkait sedang menggodok betul-betul mengenai ketersediaan vaksin sehingga aman digunakan bagi masyarakat.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit

Dari paparan di atas, mari kita selalu tetap kreatif, produktif, dan juga tetap optimis mengenai kebijakan pemerintah dalam melakukan pemulihan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi di masa krisis seperti ini.

Jangan buat pandemi ini sebuah penderitaan yang tiada usai. Mari memutar otak untuk membuat pandemi menjadi peluang besar untuk memperbaiki ekonomi. Cari peluang dari berbagai sisi agar Anda dapat meraih kesuksesan.

Baca Juga: Kemendikbud Luncurkan Pedoman Prokes COVID-19 dalam 77 Bahasa Daerah

Baca Juga: Sekolah Tatap Muka Tahun 2021, Pemprov Jatim Akan Terapkan 5 Hal Baru, Simak Selengkapnya

Masyarakat harus tetap semangat dan terus berkarya sertadapat tetap bekerja selama pandemi untuk siap divaksin saat vaksin siap karena dengan divaksin kita melindungi diri dan melindungi negeri.

Ini semua adalah usaha kita untuk mewujudkan Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit!.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x