Network
LINGKAR MADIUN - Menindaklanjuti adanya wacana sekolah normal pada awal tahun 2021,Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus menyusun mekanisme yang akan diberlakukan selama pembelajaran tatap muka.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan sedikitnya ada lima hal baru yang akan diterapkan, antara lain :
- Kapasitas satu kelas maksimal 50 persen, dalam hal ini pihak sekolah bisa menyesuaikan ruang kelas mana yang digunakan
- Waktu belajar untuk sementara tanpa jam istirahat
- Kantin ditiadakan
- Jadwal masuk akan dibuat bergiliran antara sekolah tatap muka dengan sekolah daring
- Mematuhi aturan protokol kesehatan dari Pemerintah Pusat seperti memberikan jarak minimal satu meter untuk setiap bangku, menyediakan tempat cuci tangan, dan menyemprotkan disinfektan diruang dan lingkungan sekolah.
Baca Juga: Gajian Sudah Tiba? Promo Bombastis Menanti di Shopee Gajian Sale!
Baca Juga: Pengaruh Buah Beri: Mencegah Diabetes Hingga Menurunkan Obesitas
“Masterplan sistem pembelajaran baru ini, nantinya akan digunakan untuk seluruh sekolah sehingga semua bisa menjalankan proses belajar mengajar, dengan penerapan protokol kesehatan,”tuturnya.
Menurut Khofifah,uji coba pembelajaran tatap muka ini akan tetap melihat perkembangan zona Covid-19 di wilayah.
“Nanti tetap akan dipantau sekolah-sekolah tersebut berada di wilayah mana dan akan dipastikan apakah daerah di sana sudah aman atau masih masuk zona merah,”jelasnya.
Untuk diketahui, dari data Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terdapat 1080 sekolah jenjang SMA, SMK, dan SLB yang siap mengikuti ujicoba sekolah tatap muka.***
