Mengenal Noken Papua, Inspirasi Google Doodle Hari Ini

- 4 Desember 2020, 08:07 WIB
Google Doodle bertema Noken
Google Doodle bertema Noken /Tangkap Layar Google Doodle

Lingkar Madiun – Google hari ini menampilkan Doodle bertema Noken Papua untuk memperingati terpilihnya Noken Papua ke dalam Daftar Warisan Budaya Dunia versi The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Doodle hari ini diilustrasikan oleh Danu Fitra, seniman asal Indonesia yang berbasis di Depok, Jawa Barat.

Noken menjadi inspirasi hari ini karena 4 Desember 2012 merupakan tanggal ketika UNESCO memutuskan untuk memilih Noken Papua sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilindungi.

Baca Juga: PROFIL Tino Sidin, Sosok pada Google Doodle Hari Guru Nasional

Baca Juga: PROFIL Machmud Singgirei Rumagesan, Putra Papua Barat Penerima Gelar Pahlawan Nasional

Hal ini merupakan langkah besar menjaga kelestarian Noken Papua untuk generasi yang akan datang.

Lalu, apa itu Noken?

Noken Papua
Noken Papua kebudayaan.kemdikbud.go.id

Noken adalah kerajinan tas tradisional asal Papua. Kerajinan tas ini merupakan buatan tangan yang memiliki nilai budaya dan sosial ekonomi yang besar di seluruh Provinsi Papua dan Papua Barat di Indonesia.

Sebelum UNESCO memilih Noken menjadi bagian dari warisan budaya dunia, kelestarian kerjinan tangan Noken ini sempat terancam.

Baca Juga: 10 Fakta Tugu Pahlawan, Ikon Surabaya untuk Peringati Hari Pahlawan

Sejumlah faktor yang mengancam kelestarian Noken meliputi kurangnya kesadaran dari manusia untuk menjaga kelestarian Noken.

Selain itu, faktor lain yang turut berkontribusi adalah berkurangnya jumlah pengrajin Noken, lemahnya penyebaran Noken secara tradisional, persaingan Noken dengan tas buatan pabrik, masalah dalam memperoleh bahan baku tradisional dengan mudah dan cepat, dan pergeseran nilai-nilai budaya Noken.

Tas noken biasanya terbuat dari bahan seperti serat pohon, kulit kayu, atau daun, yang diproses menjadi benang yang kuat dan kemudian diikat atau dianyam menjadi satu.

Baca Juga: 1 Desember Hari AIDS Sedunia, Berikut Fakta tentang HIV dan AIDS

Kerajinan tangan yang rumit ini telah diwariskan dari generasi ke generasi dan menuntut keterampilan, ketelatenan, perawatan yang tepat, dan memiliki nilai artistik. Sehingga, Noken bisa menjadi tas yang tahan lama dan serbaguna.

Biasanya, suku Papua menggunakan Noken untuk mengangkut dan menyimpan barang-barang seperti makanan atau kayu bakar, dan bahkan untuk membawa anak kecil atau hewan.

Di luar penggunaan sehari-hari, Noken secara tradisional juga memenuhi banyak tujuan sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Sri Mulyani: Anak Indonesia Bantu Tangani Pandemi Dengan Belajar

Untuk tujuan sosial, Noken berfungsi sebagai simbol penyatuan budaya di antara lebih dari 250 kelompok etnis di wilayah Papua.

Noken juga sering memiliki peran simbolis dalam penyelesaian sengketa secara damai antar etnis di Papua.

Untuk tujuan ekonomi, Noken Papua bisa digunakan menjadi tabungan atau investasi karena memiliki nilai tinggi.***

Editor: Rendi Mahendra

Sumber: Google Doodle UNESCO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x