Pungut Uang Rp10 Ribu Per Bantuan Paket Sembako, Mensos Juliari P. Batubara Korupsi Rp17 Miliar

- 6 Desember 2020, 08:08 WIB
Ilustrasi Pungutan Uang Bansos Sebanyak Rp10 Ribu per sembako yang Harusnya disalurkan kepada masyarakat oleh Juliari Batubara
Ilustrasi Pungutan Uang Bansos Sebanyak Rp10 Ribu per sembako yang Harusnya disalurkan kepada masyarakat oleh Juliari Batubara / Ivana Divišová /Pixabay/ Ivana Divišová

LINGKAR MADIUN- Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara hari ini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai korupsi bantuan sosial (Bansos) berupa paket sembako senilai Rp17 Miliar.

Bansos tersebut dibagikan kepada para masyarakat yang tinggal di wilayah Jabodetabek sebagai program pemerintah di masa pandemi COVID-19.

Juliari diketahui dibantu oleh MJS (Matheus Joko Santoso) dan AW (Adi Wahyono) yang saat ini juga masuk di dalam daftar tersangka oleh KPK.

Mereka berdua diangkat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen pada pelaksanaan proyek penyaluran bantuan paket sembako tersebut.

Pada bulan Mei hingga bulan November 2020, Matheus dan Adi membuat kontrak pekerjaan dengan beberapa suplier sebagai rekanan yaitu Ardian IM, Harry Sidabuke dan PT Rajawali Parama Indonesia (RPI) yang diduga pula milik Matheus sendiri dan saat ini juga ikut terseret menjadi tersangka.

Baca Juga: KPK Tetapkan Mensos Juliari Peter Batubara sebagai Tersangka Bansos COVID-19 hingga Rp17 Miliar

Baca Juga: Menterinya Ditangkap KPK, Presiden Jokowi: Pemerintah Hormati Proses Hukum di KPK

Diduga, Juliari bersama pihak lainnya bekerja sama dengan memungut uang sebanyak Rp10 ribu per paket sembako kepada masyarakat yang nilainya Rp300 ribu.

"Untuk "fee" tiap paket bansos disepakati oleh MJS dan AW sebesar Rp10 ribu per paket sembako dari nilai Rp300 ribu per paket bansos," kata Ketua KPK, Firli Bahuri dikutip dari Antara.

Firli menambahkan bahwa kasus ini awalnya dari pengadaan bansos di Kementerian Sosial untuk masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19 dengan dana mencapai Rp5,9 Triliun.

Hal ini terjadi selama dua periode penyaluran paket sembako kepada masyarakat dengan total 272 kontrak pengadaan.

Baca Juga: 1.650 Keluhan Bansos Diterima KPK Melalui JAGA Bansos, Simak Ulasannya Berikut Ini

Baca Juga: Kabar Bahagia, Penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) Akan Tetap Dibagikan Hingga Tahun Depan

Pada periode pertama, Juliari mendapatkan sebanyak sekitar Rp8,2 Miliar, dan pada periode kedua mendapatkan sekitar Rp8,8 Miliar serta diduga digunakan untuk keperluan pribadi.

Dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan pada Sabtu, 5 Desember oleh KPK di beberapa tempat di Jakarta, pihaknya berhasil mengamankan uang dengan jumlah sekitar Rp14,5 miliar dalam berbagai pecahan mata uang yaitu sekitar Rp11, 9 miliar, sekitar 171,085 dolar AS (setara Rp2,420 miliar) dan sekitar 23.000 dolar Singapura (setara Rp243 juta).

Juliari sebelumnya diketahui berada di luar kota saat OTT berlangsung namun pada tanggal 6 Desember 2020 pukul 02.45 WIB akhirnya menyerahkan diri dengan datang langsung ke Gedung KPK.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah